Maluku,CakraNEWS.ID– Netralitas TNI menjelang Pemilu 2019,menjadi ketegasan utama Panglima TNI, kepada semua jajaran TNI.
“Saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berpegang teguh pada pedoman netralitas yang telah saya canangkan. Jangan terpengaruh pada berbagai isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan,” demikian amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi ,Tjahjanto, S.IP yang dibacakan oleh Kepala Staf Kodam XVI/Pattimura Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, Kamis (17/1/2019), di Lapangan Upacara Makodam XVI/Pattimura, Ambon.
Upacara tersebut diikuti oleh Para Asisten, Kabalak, Perwira, Bintara dan Tamtama serta PNS jajaran Kodam XVI/Pattimura. Bertindak selaku Komandan Upacara Pabandya Wanwil Sterdam XVI/Pattimura Letkol Arh, Untung Widagdo.
Inspektur upacara membacakan amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi ,Tjahjanto, S.I.P mengatakan, Pada upacara bendera kali ini saya mengajak kita semua untuk melihat sejenak ke tahun 2018. Pada tahun 2018 itu kita mencatat berbagai peristiwa yang tidak hanya menjadi perhatian kita semua, tetapi juga menguji kesiapsiagaan dan kemampuan serta pengabdian TNI sebagai alat negara.
Mulai dari Pilkada serentak 2018 berhasil dilaksanakan dengan aman, penanggulangan bencana gempa di Lombok, Tsunami Palu, mengamankan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang, pengamanan IMF-World Bank annual meeting di Bali, penanggulangan bencana kemanusiaan di Kabupaten Asmat, Papua dan suku Mausu Ane, Maluku, termasuk evakuasi dan pencarian Lion Air JT-610.
Selanjutnya TNI juga mengatasi kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, yang telah membunuh secara keji puluhan masyarakat sipil yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan dan mengakibatkan gugurnya 1 orang prajurit TNI.
Pada misi perdamaian dunia, kita berhasil menempatkan diri pada posisi 7 dunia sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB. Terdapat 8 misi PBB dimana prajurit TNI bertugas dalam berbagai posisi, termasuk diantaranya 75 orang Wanita TNI.
Dengan demikian telah terdapat 41.810 personel TNI yang telah bertugas di bawah bendera PBB sejak tahun 1957.
Panglima TNI berpesan, agar selalu memonitor perkembangan situasi diwilayah masing-masing. Kondisi regional dan global yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak boleh luput dari pengamatan dan antisipasi TNI. Ancaman terorisme, separatisme, radikalisme, serta berbagai ancaman kejahatan lintas negara harus dapat kita atasi.
Demikian pula dengan kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi geografis Indonesia memang mengharuskan kita memiliki kesadaran terhadap potensi dan penanggulangan bencana alam.
“Selain itu dalam setiap pelaksanaan tugas pokoknya, TNI harus bersatu dan manunggal bersama rakyat. TNI adalah bagian dari rakyat, dan kemanunggalan TNI dan rakyat adalah marwah NKRI sejak negeri ini berdiri.” Tutup Panglima TNI. (CNI-01)