Pemimpin muda di seluruh dunia saat ini membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berperan aktif dalam politik dan membawa perubahan. Mereka memahami perubahan-perubahan yang sedang terjadi di dunia, berkomunikasi dengan generasi muda, dan memiliki visi untuk masa depan yang lebih baik.
Oleh: Farhan Suneth (Sekretaris Perhimpunan Rakyat Progresif Maluku)
INDONESIA, negeri yang penuh dengan dinamika politik, telah menjadi saksi bagi berbagai tokoh muda yang mencoba mengukir sejarah dalam kancah perpolitikan. Salah satu tokoh muda yang sekarang cukup terkenal ialah Kaesang Pangarep, pengusaha muda, anak Presiden Jokowi. Kehadirannya dalam perpolitikan Indonesia telah menciptakan sebuah gebrakan yang menarik perhatian banyak kalangan.
Untuk mendalami pemahaman tentang peran pemimpin muda dalam sejarah politik, kita perlu melihat tokoh-tokoh inspiratif dari masa lalu dan dunia saat ini. Sejarah mencatat berbagai tokoh muda di Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan. Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Mohammad Yamin merupakan beberapa di antara mereka. Mereka pemuda yang memimpin perjuangan melawan penjajah, membentuk negara Indonesia, dan mengubah arah sejarah bangsa ini.
Soekarno, sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia, merupakan salah satu contoh pemimpin muda yang penuh semangat dan visioner. Ia pemuda yang tidak hanya bermimpi tentang kemerdekaan, tetapi juga mampu menggerakkan rakyat Indonesia untuk bersatu dan berjuang bersama. Pada usia muda Soekarno menjadi figur yang berpengaruh dan membawa harapan besar bagi bangsa ini.
Mohammad Hatta merupakan pemuda yang bijak dan memiliki pemahaman mendalam tentang ekonomi dan politik. Pada usia muda Hatta telah berperan dalam merumuskan dasar-dasar ekonomi dan politik yang menjadi landasan negara ini.
Ada juga Sutan Sjahrir, intelektual muda. Ia pemimpin yang memainkan peran penting dalam diplomasi internasional. Dengan kemampuannya berbicara dalam bahasa Inggris dan pemahaman tentang politik dunia, ia menjadi salah satu negosiator utama dalam perundingan dengan Belanda yang menghasilkan perjanjian Linggarjati.
Tokoh lainnya, Mohammad Yamin, perumus ketiga butir Sumpah Pemuda 1928. Rumusan tiga butir resolusi Sumpah Pemuda yang dibuatnya mempersatukan para pemuda dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama untuk bersatu melawan penjajah.
Sejak masa itu, pemimpin muda terus muncul dalam berbagai periode sejarah dengan tantangan dan dinamika yang berbeda. Mereka membawa visi dan semangat baru, menginspirasi perubahan, dan memberikan angin segar dalam perpolitikan Indonesia. Terlepas dari perbedaan ideologi dan pandangan politik, kehadiran pemimpin muda dalam sejarah Indonesia telah membuktikan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan bangsa.
Tidak hanya dalam konteks Indonesia, sejarah dunia mencatat bahwa pemimpin muda membawa perubahan signifikan. Al Fatih, atau yang lebih dikenal sebagai Sultan Muhammad Al-Fatih, merupakan salah satu contoh yang luar biasa. Ia pemimpin muda yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada usia 21 tahun, mengakhiri Kekaisaran Bizantium, dan membuka jalan bagi perluasan Kekaisaran Utsmaniyah.
Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki modern, juga sosok pemimpin muda yang mengubah wajah negaranya. Ia memimpin upaya untuk menghapus sistem monarki dan agama dari politik, serta melakukan reformasi besar-besaran untuk mengubah Turki menjadi negara sekuler dan modern.
Contoh lainnya Napoleon Bonaparte. Ia pemimpin muda Prancis yang menggoreskan tinta sejarah dengan memimpin pasukan Revolusi Prancis, kemudian mendirikan Kekaisaran Prancis. Ia contoh penting bagaimana pemimpin muda bisa memanfaatkan momentum perubahan politik untuk mencapai prestasi luar biasa.
Pemimpin Dunia Masa Kini
Pada era modern kita juga memiliki sejumlah pemimpin muda yang menginspirasi di seluruh dunia. Daniel Noboa merupakan Presiden Ekuador yang memegang jabatan tersebut pada usia yang relatif muda. Ia contoh bagaimana pemimpin muda dapat mencapai jabatan tinggi dan membawa perubahan positif di negaranya. Kemudian Gabriel Boric, aktivis dan politisi muda dari Chili, juga menjadi sorotan internasional. Dengan semangatnya dalam memperjuangkan isu-isu sosial dan lingkungan, Boric contoh bagaimana pemimpin muda dapat menjadi suara bagi generasi muda dan mengubah agenda politik.
Ada juga Nayib Bukele, Presiden El Salvador, pemimpin muda yang mengambil langkah-langkah inovatif dalam urusan negara. Keberaniannya dalam memanfaatkan teknologi blockchain untuk memudahkan remitansi dan mata uang kripto sebagai alat pembayaran merupakan contoh bagaimana pemimpin muda dapat membawa perubahan dalam dunia keuangan dan teknologi.
Yang cukup populer Emmanuel Macron, Presiden Prancis, contoh pemimpin muda yang mengambil peran penting di politik Eropa. Dengan visinya untuk memperkuat Uni Eropa dan mengatasi isu-isu global, seperti perubahan iklim, Macron menjadi pemimpin yang diperhatikan di dunia. Selain itu, Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, contoh bagaimana pemimpin muda dapat membawa kepemimpinan yang empatik dan responsif. Ia terkenal karena sikapnya yang tegas dalam menangani serangan teror di Christchurch dan respons yang cepat terhadap pandemi Covid-19.
Pemimpin muda di seluruh dunia saat ini membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berperan aktif dalam politik dan membawa perubahan. Mereka memahami perubahan-perubahan yang sedang terjadi di dunia, berkomunikasi dengan generasi muda, dan memiliki visi untuk masa depan yang lebih baik.
Kehadiran Kaesang
Kembali kepada konteks Indonesia, Kaesang merupakan salah satu pemimpin muda yang mencoba menempatkan dirinya dalam pantheon pemimpin muda yang inspiratif. Dalam menghadapi tantangan dan harapan yang besar, Kaesang harus belajar dari pemimpin-pemimpin muda masa lalu dan saat ini.
Sejarah Indonesia mencatat pemimpin muda yang telah menciptakan perubahan besar dalam politik dan masyarakat. Sejarah dunia juga menunjukkan kepada kita bagaimana pemimpin muda, seperti Al Fatih, Mustafa Kemal Ataturk, dan Napoleon, mencapai prestasi luar biasa. Pemimpin muda saat ini, seperti Daniel Noboa, Gabriel Boric, Nayib Bukele, Emmanuel Macron, dan Jacinda Ardern, memimpin dengan visi dan semangat yang menginspirasi banyak orang.
Kaesang, dengan pengalaman bisnisnya, keterlibatan sosial, dan kemampuan komunikasinya, telah membawa suasana berbeda dalam politik Indonesia. Kita berharap ia dapat membuktikan bahwa pemimpin muda memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan yang menguntungkan masyarakat dan membawa perubahan positif dalam negara ini. Sejarah pemimpin muda di seluruh dunia merupakan sumber inspirasi baik bagi Kaesang dan pemimpin muda lain untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam politik.***