Maluku,CakraNEWS.ID- Proses pemulihan kondisi kamtibmas di lingkungan masyarakat kedua desa Ori dan Kariu yang berkonflik di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah beberapa hari kemarin, terus dilakukan oleh Kepolisian Daerah Maluku.
Selain meninjau langsung, kondisi lingkungan kedua desa bersama Pemerintah Provinsi Maluku dan para petinggi TNI di Maluku, selaku pimpinan di Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol, Lotharia Latif memastikan, akar permasalah yang menimbulkan konflik sosial yang terjadi di kedua desa bertetangga, bukanlah berkaitan dengan “ SARA”, melainkan masalah tapal batas.
“Kronologis permasalahan yang terjadi antara desa pelauw dan desa kariuw hingga berujung aksi saling serang yang mengakibatkan pembakaran rumah warga Kariuw, murni masalah tapal batas dan bukan persoalan SARA,” ungkap Kapolda Maluku,saat menyampaikan menyampaikan situasi dan kondisi (Sikon) terkini pasca bentrok antar kampung Pelauw-Kariuw, kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD, melalui video conference (Vicon) di ruangan kerjanya, Jumat (28/1/2022) .
Dalam vicon bersama Menkopolhukam, Kapolda Maluku juga berjanji akan melakukan pendekatan kepada warga terkait penggunaan senjata api oleh masyarakat sipil saat terjadinya konflik.
“Untuk adanya indikasi senjata api saat bentrok, kami juga akan menghimbau masyarakat agar dapat menyerahkan senjata api yang digunakan itu kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI yang ada di lapangan,” ungkapnya. *CNI-01