Ambon, CakraNEWS.ID– Febry Calvin Tetelepa (FCT), Deputi I Bidang energi, infrastruktur, investasi, pertambangan, transportasi, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) melakukan monitoring penyelesaian pembangunan Jetty Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1 Ambon di Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Pulau Ambon, Senin (22/1/2024).
BMPP Nusantara 1 merupakan satu-satunya mobile power plant dalam bentuk barge mounted terbesar dan sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group. Kehadiran pembangkit ini membuat sistem kelistrikan di wilayah pulau Ambon akan semakin solid.
Dalam kunjungan tersebut, FCT memantau kesiapan untuk evakuasi BMPP ke Waai sudah hampir seratus persen serta tinggal alur laut maupun tug boat kapal penarik yang sementara dalam perjalanan ke Ambon.
Kepada media ini usai melakukan kunjungan, FCT menjelaskan, jika kondisi laut Kawan Maluku bersahabat dan tiga buah tug boat untuk menarik BMPP Nusantara 1 sudah tiba, maka diperkirakan akhir Januari ini, BMPP sudah bergeser ke Waai.
“Terimakasih kepada PLN terutama Indonesia Power. Saat tinjauan tadi, tampak sangat maksimal. Kami berharap di akhir Januari, BMPP mestinya sudah bisa melayani kebutuhan listrik Pulau Ambon,” singkat FCT.
BMPP Nusantara 1, Pembangkit Terapung Pertama Buatan Indonesia
Barge Mounted Power Plant (BMPP) merupakan pembangkit listrik terapung yang dikembangkan PT PAL Indonesia bersama dengan PT Indonesia Power yang sejak 1998 di Borang, Sumatera Selatan.
BMPP menggunakan teknologi dua fuel dan juga disiapkan untuk 100% bahan bakar gas.
Dual Fuel BMPP 60MW memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter,tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 6 x Dual Fuel Engine 20V34DF.
Pembangkit listrik terapung yang dapat beroperasi dengan diesel (MFO) dan LNG ini memiliki beberapa keunggulan antara lain:
- Menggunakan proven & robust design;
- Memiliki pemakaian lahan yang minimalis dengan draft yang kecil, sehingga dapat dioperasikan di perairan dangkal dan daerah terpencil;
- Bersifat mobile sehingga mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, termasuk bila dibutuhkan pada kondisi darurat saat kejadian bencana alam.*** CNI-02