Oleh:FADHLY ACHMAD TUHULELE.
Koordinator,Paparisa Perjuangan Maluku(PPM_95djakarta)
Enam tahun belakangan ini,maraknya penyitaan SOPI yang merupakan minuman tradisional khas Maluku, merupakan cerminan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat pedesaan yang hampir sebagian besar menjalani usaha tersebut sebagai salah satu solusi dalam bertahan hidup, bahkan untuk menyekolahkan anak anak mereka.
Kenapa dikatakan itu merupakan sebuah ketidak perhatiannya pemerintah, sebab pemerintah hanya mampu menyita dan memusnahkan hasil keringat rakyat kecil,tanpa menghadirkan win win solution terkait persoalan tersebut.
Sopi adalah hasil produksi home industri yang sudah ada sejak dulu kala, bahkan sadar atau tidak, jika mau jujur banyak yang hari ini telah berhasil (SDM) berkat dari minuman sopi,yang beberapa tahun terakhir ini terkesan menjadi musuh dan target bagi pemerintah dalam hal ini pihak kepolisian,untuk benar benar di matikan,tanpa pernah sedikitpun mencoba memikirkan nasib mereka,dengan berupaya menghadirkan sebuah solusi.
Pemerintah seperti menutup mata terhadap persoalan ini. Padahal, dari sopi banyak orang generasi maluku telah dibiayai hingga menamatkan sekolah di tingkat universitas,bahkan tidak menutup kemungkinan banyak juga para pemusnah sopi hari ini,merupakan produk barang yang di menjadi musuh mereka hari ini.
SOPI PENGHASIL SUMBER DAYA MANUSIA MALUKU
Minuman tradisional sopi telah ada sejak zaman nenek moyang kita. Dan itu diwariskan secara turun temurun hingga hari ini,dan tidak sedikit yang menggantung hidup mereka pada industri sopi ini. Pemerintah seharusnya tidak menutup mata dengan apa yang terjadi kurang lebih enam tahun ini,pemerintah yang baik adalah pemerintah yang mampu menghadirkan solusi terhadap rakyatnya.
Daerah-daerah lain,minuman tradisional mereka sudah dilegalkan dan dipasarkan sampai ke luar daerah. Misalnya cap tikus di MINAHASA demikian juga dengan NTT. Kenapa sopi tidak bisa????. Jawaban ada pada pemerintah, maukah menghadirkan sebuah solusi bagi rakyatnya!!!!
Jangan pernah kita lupa atas masa lalu kita,dimana sebagian besar masyrakat maluku yang hari ini telah berhasil dan sukses merupakan produk dari sopi,yang merupakan salah satu mata pencaharian sebagian besar rakyat maluku dipedesaan. Dengan keterperukan maluku saat ini,sopi menjadi salah satu mata pencaharian rakyat pedesaan untuk bagaimana bertahan dan melanjutkan hidup serta tidak sedikit yang membiayai pendidikan anak anaknya dari hasil produksi sopi ini.
Ini yang rupanya luput dari perhatian dan hati nurani kita semua,lebih khusus lagi pemerintah dalam hal ini aparat kepolisian. Karena itu pula, Tandra mendorong agar ada perhatian khusus dari pemerintah dan legislatif di daerah ini untuk mendorng agar minuman sopi bisa dilegalkan dengan aturan-aturan khususnya.
Kebijakan Maluku yang berbeda Realitas yang terjadi di maluku agak sedikit berbeda dengan daerah lain,seperti di sulawesi utara. Dalam beberapa kesempatan saya melihat betapa kondisi ekonomi masyrakat sangat diperhitungkan dalam melakukan kebijakan kebijakan, seperti Kapolda Sulut Irjen Drs Bambang Waskito menilai dilegalkannya minuman keras (miras) tradisional jenis cap tikus sebagai langkah tepat.
Dalam berbagai kesempatan kapolda sulut selalu memberikan himbauan kepada tokoh agama di gereja,maupun masjid,semua elemen masyarakat mengenai keberadaan cap tikus yang bisa dijadikan sesuatu berguna dengan cara harus punya izin dan lainnya.
Bahkan Kapolda berpendapat: jangan memeras dan menekan sentra produksi cap tikus, karena akibatnya masyarakat dirugikan dan ini di sampaikan kapolda sulawesi utara tersebut,Jauh sebelum produk miras jenis cap tikus dilegalkan. Harusnya pola yang sama bisa diterapkan jajaran kepolisian di maluku,lebih melihat kondisi rakyat.Semua bisa saja terjadi,jika ada daya inovasi dan kreativitas dari seluruh power holder,yang benar benar memipin dengan hati. Jadikan sopi sebagai oleh oleh khas Maluku
Miras tradisional sopi,sangat bagus sekali di-blow up besar-besaran akan muncul ide kreatif dan teknologi membuat sopi sebagai sesuatu yang lain selain dari Miras.ini mampu menhagdirkan home industri yang semuanya bertujuan pertumbuhan ekonomi maluku yang pada akhirnya akan ada peningkatan taraf hidup masyrakat Maluku. Saat ini yang rakyat butuhkan adalah solusi bukan malah terkesan ada sebuah penindasan,mengkebiri hak untuk berusaha bertahan serta melanjutkan hidup mereka.
Legalitas serta marketing mampu menyelesaikan dan memberikan efek domino terhadap rakyat juga daerah. Sopi bisa saja dijadikan paket oleh oleh khas maluku,bukan cuma sagu,cakalang dan minyak kayu putih.
Ini semua harus dijadikan point point pemerintah untuk bisa hadirkan solusi setelah tindakan yang terkesan arogan selama ini. Jika saja ini terpikirkan oleh pemerintah daerah dan berani mencoba,maka dengan sendirinya Masyarakat akan tergerak ekonominya untuk memproduksi sopi sehingga marketingnya juga tersalur dengan baik,sesuai aturan aturan yang berlaku nantinya.
Maluku perlu berkaca pada minsel seorang wanita hebat yabg sekarang menjabat sebagai Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel),Christiany Eugenia Paruntu mengatakan pengembangan produk minuman tradisional cap tikus dari Kabupaten Minsel tidak berhenti sampai dilegalkan,artinya akan ada langkah langkah positif yang akan di lakukan oleh wanita hebat ini.
Ini harus menjadi cerminan bagi seluruh bupati dan walikota hingga gubernur di maluku. sehingga persolan masyrakat yang sering dirugikan bahkan ditindas mampu terjawab melalui langkah konkrit yang berdampak positif,terutama terhadap rakyat. Maluku harusnya Mampu menjadikan sopi sebagai produk resmi yang dari sisi ekonomi akan banyak membantu rakyat serta daerah yang terpuruk ini. Semoga para power holder yang ada di maluku mampu merasakan apa yang di hadapi rakyat mereka saat ini,ciptakanlah sesuatu yang bermanfaat,bukan menjalankan sesuatu yang kebenaran itu hanya subjektifitas semata.
Sopi dilegalkan,butuh pemikiran pemikiran maju dan konstruktif dari semua elemen, Satu yang perlu kita sadari bersama, “SOPI TELAH BANYAK MEMPRODUKSI GENERASI GENERASI MALUKU HANDAL”, untuk itu kita semua selalu di ajarkan,untuk selalu mengingat,Siapa kita,dari mana kita,agar kita tau akan kemana kita???