Bula, CakraNEWS.ID– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur (SBT) mengingatkan kepada PT Pertamina Hulu Energi dalam melakukan kegiatan survei seismik 3D Offshore harus memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Kami juga mengingatkan kepada PT Pertamina Hulu Energi agar dalam melaksanakan kegiatannya, senantiasa memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) SBT Mirnawati Derlen dalam kegiatan sosialisasi Survei Seismik 3D Offshore PT Pertamina Hulu Energi yang digelar di Aula Kantor Bappeda SBT, Rabu (27/3/2024).
Mirnawati menegaskan, kegiatan sirvei seismik yang dilakukan itu bukanlah hal yang baru, namun sudah berulang kali dilakukan di kabupaten penghasil minyak bumi itu.
“Perlu kita ketahui bersama kegiatan survei seismik ini bukanlah hal yang baru, karena sudah beberapa kali telah dilaksanakan di Kabupaten SBT,” tegasnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) SBT ini menambahkan, kegiatan seismik 3D itu merupakan bagian penting dalam proses eksplorasi Minyak dan Gas (Migas).
Untuk itu, melalui kegiatan tersebut, Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan SBT itu berharap dapat diperoleh data dan informasi yang lebih akurat tentang potensi Migas di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ itu.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat diperoleh data dan informasi yang lebih akurat tentang potensi migas di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur,” harapnya.
Sebelumnya, Field Supervesor PT Pertamina Hulu Migas Agung Adi Susanto membeberkan, empat Kecamatan yang menjadi lokasi survei itu yakni Kecamatan Teluk Waru, Kecamatan Tutuk Tolu, Kecamatan Kiandarat dan Kecamatan Siritaun Wida Timur.
“Terdapat 4 kecamatan yang akan di lakukan Survei Seismik 3D Offshore Bone yaitu, Kec Waru, Tutuk Tolu, Kian Darat dan Siritaun Wida Timur,” ungkap Agung Adi Susanto.
Dia menerangkan, kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka merupakan kegiatan terobosan pemerintah melalui Pertamina untuk memperoleh data bawa permukaan terbaru guna menarik kegiatan eksplorasi di Indonesia.
“Ini sekaligus mendukung target jangka panjang minyak bumi 1 juta BOPD dan as sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030 sebagai usaha menjaga ketahanan energi nasional yangg dicanangkan Pemerintah,” terangnya.
Susanto menambahkan, Seismik 3D Offshore Bone dan SE Seram merupakan bagian dari komitmen kerja pasti PHE Jambi Merang (KKPJM) di wilayah terbuka.
Untuk itu, dia berharap kegiatan ini dapat mengetahui geomitrik struktur bawah permukaan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam peningkatan temuan cadangan migas baru maupun peningkatan produksi melalui evaluasi data yang lebih komprehensif.
“Tentu metode ini adalah salah satu metode geofisikan yang menggunakan pantulan gelombang seismik, data pantulan tersebut kemudian diproses dan dianalisa untuk memperkirakan gambaran bawah permukaan bumi,” pungkasnya.*** CNI-07