Maluku,CakraNEWS.ID- Peduli terhadap musibah bencana gempa bumi yang di alami dan di rasakan oleh masyarakat Maluku, menjadi perhatian bersama dari semua pemangku kepentingan yang di Provinsi yang berjuluk bumi Para Raja-Raja itu.
Olehnya, mengawali pelaksanaan sepeda Tour De Ambon Manise (TdAM) II, yang berlangsung di Kota Ambon, dilakukan oleh ratusan para peserta dengan menggelar doa bersama serta penyerahan bantuan kepada masyarakat Maluku yang terkan dampak dari gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Liket yang terjadi pada Kamis (26//9/2019)
Doa bersama peserta Sepeda TdAM tersebut, digelar dikawasan lapangan merdeka Kota Ambon, sementara bantuan diserahkan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Farida Salampessy untuk selanjutnya didistribusikan kepada para korban gempa yang ada di beberapa daerah di Maluku.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat dalam rilisnya kepada Wartawan, Sabtu (28/9/2019) mengatakan, doa bersama itu untuk mendoakan para korban gempa. Baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Doa bukan saja dilaksanakan sesaat sebelum TdAM dimulai, melainkan juga dilakukan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Doa bersama juga dilaksanakan saat malam galadiner, dimana doa bersama untuk keselamatan korban gempa dan keselamatan bangsa dipimpin oleh Ketua MUI Maluku, Dr. Abdullah Latuaopo dan Pastor Ino Ngutra dari Keuskupan Amboina. Sementara untuk bantuan bencana bagi para korban gempa bumi Maluku dari seluruh peserta TDAM II, di sponsori oleh BRI peduli dan dari Yayasan Baitumal BRI dengan total sekitar Rp 195 juta, dan diserahkan oleh pak Sigit Hastowo Bank BRI kepada selanjutnya Kapolda menyerahkan kepada kepala BPBD Maluku,” tutur Kabid Humas Polda Maluku.
Sementara itu, Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn), Drs Murad Ismail membuka sekaligus melepas peserta TdAM II, yang akan bersepeda sambil menikmati keindahan pulau Ambon, dengan total jarak tempuh sekitar 172 kilometer. Ratusan peserta TdAM II ini, dilepas dari kawasan Gong Pedamaian Dunia. Gubernur memberikan apresiasi, atas penyelenggaraan kegiatan TdAM ini.
“Kami sangat bangga karena pelaksanaan TdAM sendiri bisa berlangsung di Maluku. TdAM ini bukan sekedar hanya untuk bersepeda atau berolahraga semata, melainkan juga bagian dari promosi keindahan alam maupun pariwisata yang ada di pulau Ambon,”kata mantan Kapolda Maluku itu, saat melepas para peserta TdAM.
Menurutnya, keindahan yang dimiliki Maluku, khususnya pulau Ambon, layak dipromosikan kedunia luar.
“Selaku Pemerintah Provinsi Maluku, tentu kami juga mengapresiasi Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumow, dan jajarannya sebagai inisiator kegiatan TdAM ini, meski TdAM sudah yang kedua kalinya. Kami rasa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Maluku kedepan,” tutur alumnus AKPOL 1985.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini berharap, kegiatan TdAM akan terus berlanjut ditahun-tahun mendatang, karena TdAM merupakan salah satu wahana yang tepat dalam mempromosikan pariwisata Maluku.
“Kedepan bukan saja di Ambon, tetapi juga bisa ke pulau Buru, Maluku Tenggara, Tanimbar dan wilayah lain di Maluku. Akan ada TdAM III, IV, V, dan selanjutnya,”tegas mantan Pejabat Tinggi Polri itu.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Moh Roem Ohoirat menjelaskan, TdAM ini diikuti oleh sekitar 518 peserta. Mereka berasal dari seluruh perjuru tanah air dan mancanegara.
“Total peserta yang ikut itu sebanyak 518 orang dari dalam maupun luar negeri. Luar negeri itu berasal dari Malasya 1 orang, dan Australia 1 orang. Sedangkan untuk Indonesia dari luar Maluku itu, sekitar 250 orang dan sisanya dari Maluku,”kata dia.
Dikatakan, TdAM kedua ini hanya berlangsung di pulau Ambon, dengan melintasi 172 kilo meter, dalam waktu tempuh selema 2 hari.
“Start sekitar pukul 07.00 WIT, dari depan Gong Perdamaian Dunia, menuju monumen Pahlawan Nasional Kristina Marta Tiahahu di kawasan Karang panjang, kemudian peserta diarahkan untuk menikmati tanjakan, kaki setan di desa Soya. Melewati daerah Kayu Tiga hingga ke Polda Maluku, dan menyusuri kota Ambon sampai ke daerah Benteng, dan kembali menikmati tanjakan ke TVRI hingga pemancar SCTV dan RCTI,”jelas dia.
Tak hanya itu, juru bicara Polda Maluku ini menambahkan, para goweser juga kemudian kembali lagi ke kawasan Benteng, dan peserta terus ke arah pantai wisata pintu kota yang merupakan pit stop 1.
“Dipintu kota, peserta beristirahat sejenak sambil menikmati makanan ringan tradisional khas Maluku, dan dihibur dengan kesenian tradisional setempat. Dari pintu kota peserta kemudian kembali lagi ke pusat kota Ambon, kemudian kearah batu merah atas, Halong, SPN Paso hingga ke pantai wisata Natsepa di desa Suli, yang dijadikan sebagai Pitstop 2,”urai dia.
Tiba di Suli, kata Roem, peserta beristirahat untuk makan siang, sholat dan menikmati indahnya pantai Natsepa, dan alam sekitar.
Baca Juga: Gempa Bumi 6,8 Skala Likert Di Maluku, 8 Warga Meninggal Dunia Dan Puluhan Bangunan Ambruk
“Kemudian kembali dan finis di pelabuhan Perikanan Nusatara-Tantui, dan melakukan wisata laut berupa naik kapal dan menyusuri teluk Ambon sambil menikmati senja. Total jarak yang ditempuh pada hari pertama ini adalah 87 kilo meter,”Bebernya.
Dan untuk TdAM hari kedua akan dilaksanakan pada Minggu (29/9/2019) pukul 07.00 WIT dengan titik start dari depan Swiss Bell Hotel. (CNI-01)