SBT,CakraNEWS.ID- Lokakarya mini (Lokmin) lintas sektor (Linsek) merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas dalam peningkatan pelayanan yang baik. Kegiatan Lokmin Linsek ini dilaksanakan pada Selasa, (4/10/2022) dengan sasaran lintas sektor di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Miran, Kecamatan Gorom Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), di Aula Puskesmas Miran.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin triwulan Puskesmas dalam rangka mendapatkan dukungan dan peran serta lintas sektor untuk mendukung upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas, termasuk juga dukungan dari pemerintah SBT. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Staf Ahli Tim Penggerak PKK Kabupaten SBT Dra. Wa Zubaidah mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Yulia Misa Keliobas, SH yang juga Nina Patenting Kabupaten SBT.
Turut dihadiri Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kasubag Keuangan Kepegawaian dan Umum Sukma Rumakur, SKM, Camat Gorom Timur Abubakar Derlen, Kepala Puskesmas Miran Sartono Rumauw, S.Kep, Pengurus PKK SBT, Kepala Desa se-Kecamatan Gorom Timur, para Kader Posyandu di wilayah Kecamatan Gorom Timur, dan staf tenaga medis Puskesmas Miran dan undangan lainya.
Pada pertemuan tersebut, Kepala Puskesmas Perawatan Miran Sartono Rumauw memaparkan hasil capaian Puskesmas selama tahun 2022 serta hasil musyawarah bersama masyarakat terkait dengan usulan bidang kesehatan serta hasil kerja sesuai dengan wilayah kerja dan peran fungsi Puskesmas Miran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Orang nomor satu di Puskesmas Miran itu, meminta kepada seluruh masyarakat dan 23 Kepala Desa yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Miran untuk selalu membantu dalam kemajuan kesehatan serta bersama membantu mengatasi berbagai macam persoalan kesehatan termasuk stunting yang merupakan bagian terpentig dan target utama sesuai dengan himbauan Nina Parenting dalam memerangi stunting di bumi berjuluk Ita Wotu Nusa tersebut.
“Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat selalu mengedepankan program dan kegiatan utama yang bersifat Promotif dan Preventif, dengan komponen penunjang penyelenggaraan kegiatan yang bersifat Curatif dan Rehabilitatif,” ungkap Rumauw.
Rumauw menambahkan, Puskesmas hanya dapat mampu menyiapkan tenaga kesehatan sebagai motor penggerak pembangunan kesehatan dengan ketersediaan fasilitas yang dimiliki.
Oleh karenanya, kata Rumauw mengharapkan pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan berbagai elemen untuk dapat mendukung kegiatan yang ada untuk terus mengkampanyekan kesehatan kepada masyarakat.
Senada Rumauw, Camat Gorom Timur Abubakar Derlen dalam sambutannya mengharapkan agar kegiatan Linsek yang digelar untuk selalu di laksanakan secara rutin guna memantau terus kondisi kesehatan masyarakat di wilayahnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang kecamatan yang di dalamnya peningkatan pelayanan pemerintahan dalam bidang kesehatan.
“Pelaksanaan lintas sector ini diharapkan sebagai wadah diskusi untuk menjaring permasalahan kesehatan dan evaluasi dari program kegiatan sebagai dasar perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya,” kata Derlen.
Menurutnya, pertemuan yang digelar merupakan bagian terpenting sebagai upaya dalam kerja sama lintas sektor yang dibutuhkan dalam akreditasi puskesmas nantinya. Sehingga Puskesmas Miran.
Kata Derlen, dapat terakreditasi dan memberikan layanan public yang lebih baik lagi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
“Untuk itu saya berharap kepada peserta pertemuan ini untuk dapat memberikan masukan berupa saran yang di dapatkan di lapangan untuk sama-sama mencari solusi permasalahan yang terjadi di bidang kesehatan,” terangnya.
Sementara itu, Staf Ahli Tim Penggerak PKK Kabupaten SBT Dra. Wa Zubaidah mewakili Nina Parenting SBT Ny. Misa Keliobas dalam sambutanya menyampaikan pesan dari Nina Parenting untuk seluruh masyarakat agar fokus pada isu Nasional salah satunya terus memerangi stunting di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten SBT.
Ditegaskan Zubaidah kepada seluruh kader PKK desa untuk selalu aktif dalam menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi saat ini dan berperan penting dalam memerangi stunting.
“Peran masyarakat adalah PKK Desa karena punya masyarakat adalah milik desa. Maka, kegiatan seperti ini harus semuanya hadir agar bisa memahami peran dalam tupoksi masing-masing,” pungkasnya.
Ditambahkan Zubaidah, Agar kedepanya masyarakat selalu bersama dalam memerangi stunting dan terus mengkampanyekan posyandu dan mengizinkan anak-anak mereka untuk selalu ikut dalam setiap program posyandu yang digelar di desa.
Kepala Dinas Kesehatan SBT melalui Kasubag Keuangan Kepegawaian dan Umum Sukma Rumakur, SKM, berharap adanya dukungan dan keterlibatan dari semua pihak dan lintas sektor terkait dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten SBT di wilayah Kecamatan Gorom Timur.
“Kedepanya semua Kepala Desa harus hadir, sebab dari tahun ke tahun belum pernah dihadiri semua sebab kegiatan ini sangat penting dan mampu memberikan manfaat bagi kita semua,” kata Rumakur.
“ Tujuan lintas sektor ini untuk menanyakan terkait dengan sejumlah kekurangan kesehatan yang ada di desa. Untuk itu bagi kepala desa jangan otak atik lagi pergantian kader posyandu yang sudah ada jika di gantikan harus di laporkan ke puskesmas terkait untuk diberikan pelatihan agar apa yang menjadi harapan masyarakat bisa teratasi dalam bidang kesehatan masyarakat,” tutup Rumakur. *CNI-08