Maluku,CakraNEWS.ID- Musibah bencana alam gempa bumi yang menguncang 3 Kabupaten/Kota Provinsi Maluku dan menelan korban jiwa maupun korban material menjadi perenungan bersama umat beragama yang ada di Maluku.
Perenungan bersama sebagai umat beragama untuk meminta perindungan dari Tuhan Yang Maha Esa, atas musibah gempa bumi yang terjadi di 3 Kabupaten/Kota di Maluku tersebut, dilakukan oleh Kepolisian Daerah Maluku dengan menggelar doa bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Maluku.
Kegiatan doa bersama yang berlangsung di rumah dinas Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa, di kompleks Ksatrian Edi Susanto, Tantui Ambon,pada Sabtu (12/10/2019) malam, menghadirikan Tokoh-Tokoh Lintah Agama di Maluku, dari MUI, Sinode, Uskup, Walubi dan Hindu. Serta turut dihadiri oleh Bupati Malteng, Sekretaris Kota, BMKG, BPBD, dan PMI.
Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa, mengungkapkan musibah gempa bumi yang terjadi di kota Ambon sejak 26 September lalu, hingga saat ini merupakan sebuah cobaan yang diberikan kepada Tuhan, kepada masyarakat di Kota Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.
“Malam ini (Sabtu malam), kita melaksanakan kegiatan bakumpul dan berdoa bersama terkait dengan musibah gempa bumi tepatnya di Kota Ambon, Malteng, SBB dan sekitarnya. Doa bersama ini kita laksanakan untuk memintah kepada Allah,Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk melindungi kami, dari musibah gempa bumi,”kata kapolda, dalam sambutannya, saat membuka kegiatan tersebut.
Menurut Kapolda, gempa bumi yang terjadi merupakan peringatan Tuhan, kepada manusia untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
“Saya rasa kita semua sudah berbuat, hadir bupati Malteng, Sekkot Ambon, kepala BPBD Provinsi, Kota, SBB dan Malteng, Ketua PMI, BMKG. Kepala BMKG sendiri merupakan tumpuan harapan masyarakat untuk mengetahui gempa. Tapi jangankan gempa ramalan cuaca sendiri saja kadang malam ini diprediksi tidak hujan padahal besok itu hujan, padahal namanya juga ramalam. Itu semua Tuhan sudah atur, jadi mari kita selalu mendekatkan diri kita kepada Tuhan, disamping aktivitas keseharian yang kita laksanakan,”tutur jenderal Polisi bintang dua ini.
Dikatakan, gempa bumi yang terjadi menimbulkan duka yang sangat mendalam terhadap ribuan masyarakat yang ada ditiga daerah tersebut.
“Total pengunsi di tiga daerah ini (Kota Ambon, Malteng, dan SBB) sekitar 135 ribu, korban meninggal 39 orang, rumah rusak berat, sedang, dan ringan sekitar 7 ribu,”ujar mantan Kakorlantas Polri.
Jenderal yang hobi olahraga ini berharap, semoga doa yang disampaikan dari para tokoh agama, bisa membawa kebahagian bagi para warga yang hingga kini masih hidup ditenda-tenda pengunsian.
“Semoga saudara-saudara kita ditenda biru itu, mereka bisa hidup tenang, dan menghilangkan trauma akibat gempa terutama anak-anak kecil. Gempa bisa berkurang-kurang dikit, dan bisa selesai atau hilang, biar kita bisa hidup normal kembali,”tandas orang nomor satu di Polda Maluku ini.
Sementara itu Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq mengatakan, doa merupakan salah satu upaya untuk selalu mendekatkan diri kepada sang khaliq, dalam menghadapi musibah gempa bumi yang terjadi di kota Ambon, Malteng, SBB, dan sejumlah wilayah lain baik di Maluku maupun Indonesia secara umum.
“Apresiasi pak kapolda yang sudah melaksanakan doa bersama ini. Kegiatan-kegiatan ini juga akan terus kita laksanakan kedepan. Saya (Pangdam) juga sudah memerintahkan seluruh prajurit khusus yang berada muslim untuk selama berdoa di masjid-masjid, Kristen silahkan ke gereja-gereja maupun yang lainnya,”tuturnya.
Teman se-angkatan Kapolda di AKABRI 1987 ini menambahkan, dirinya bersama Kapolda memiliki keinginan untuk kegiatan doa bersama juga dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat yang ada di tenda-tenda pengungsian.
“Kita akan undang para Tokoh agama juga untuk kita hadiri ditengah-tengah pengugnsi untuk melaksanakan doa bersama ini,”ujar mantan Panglima Devisi II Kostrad itu.
Orang nomor satu di Kodam Pattimura itu menegaskan, instansi yang paling siap dan sigap dalam menghadapi segala mancam ancaman termasuk gempa bumi adalah TNI dan Polri. Untuk itu koordinasi dan komunikasi dari seluruh instanasi sangat diperlukan.
“Kami TNI dan Polri ini, siap 24 jam dalam segala situasi termasuk bencana. Kami juga selau hadiri ditengah-tengah masyarakat dalam situasi apapun, untuk itu mari kita koordinasi dengan baik, karena yang terjadi saat ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” tegasnya.
Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kapolda Maluku atas terlaksananya kegiatan doa bersama.
“Doa bersama dan merupakan suatu kegiatan yang sangat positif, karena doa ini kekuatan yang luar biasa. Apresiasi kepada pak Kapolda karena sudah bisa mengumpulkan seluruh tokoh agama, masyarakat untuk berdoa bersama-sama untuk Maluku ini bisa keluar dari bencana yang dialami. Luar bisa kegiatannya,”kata Tuasikal.
Bupati menegaskan, pemerintah kabupaten Maluku Tengah, terus berkoordinasi dengan Polda Maluku, sebab salah satu dampak gempa yang paling parah itu berada di wilayah kabupaten Maluku Tengah.
“Kita terus berkoordinasi terutama dengan Polda Maluku dan Kodam, karena tanpa koordinasi, maka semua yang terjadi di lokasi pengunsian itu tidak terjadi. Terimakasi untuk pak Kapolda dan pak Pangdam,atas perhatiannya kepada warga kami dilokasi pengunsian,”tandasnya.
Selain berdoa bersama, kegiatan tersebut juga diisi dengan dialog dalam rangka penyelesaian penanganan korban gempa di Kota Ambon, Malteng dan SBB. (CNI-01)