Maluku, CakraNEWS.ID- Kepolisian Daerah Maluku gelar rapat koordinasi bersama instansi terkait untuk membahas bencana tanah bergerak yang terjadi di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Rapat koordinasi untuk mencari solusi permasalahan bencana tersebut berlangsung di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Jumat (7/6/2019).
Rapat dihadiri Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, MM, Waka Polda Maluku Brigjen Pol Drs. Teguh Sarwono M.Si, dan para pejabat utama Polda Maluku. Turut hadir Rektor IAIN Ambon DR Hasbollah Toisuta, Kepala BPBD, Kadis PU, Kepala PLN, Kepala BMKG, Kakansar Ambon, Sekot Ambon dan Perwakilan Ketua MUI Maluku.
Untuk diketahui, bencana tanah bergerak menimpa gedung pusat perpustakaan. Gedung yang berada di samping gedung Rektorat IAIN Ambon ini mengalami kerusakan parah dan nyaris runtuh.
Kapolda Maluku dalam rapat itu berharap kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, agar dapat mengambil langkah cepat mengatasi permasalahan tersebut.
“Kami berharap secepatnya melakukan tindakan atau langkah-langkah agar tidak yang lebih parah,” pinta Royke.
Royke menawarkan BPBD agar dapat mengambil langkah seperti melihat struktur bagunan, memperkuat struktur tanah, membutuhkan yenaga ahli dan melakukan penelitian lebih lanjut.
“Kami berharap agar titik ini menjadi titik terakhir dan tidak ada lagi bencana alam di Maluku,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Ambon sebelum memaparkan kondisi bencana tanah bergerak itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang peduli dan terlibat dalam rapat koordinasi hari ini.
“Kami berharap agar secepatnya di atasi agar mahasiswa bisa melaksanakan kegiatan sebagaimana mestinya,” harapnya.
Ia juga berharap agar mengatasi persoalan ini, perlu adanya koordinasi rutin antar lintas instansi terkait.
“Mengharapkan adanya kordinasi lintas instansi untuk meneliti lebih jauh tentang pergerakan tanah tersebut,” pintanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Ismail Usemahu mengaku, gedung Perpustakaan Kampus IAIN yang mengalami kerusakan parah sudah tidak bisa dipertahankan lagi.
“Sudah tidak bisa di pertahankan lagi karena posisi gedung sudah tidak aman untuk dibangun kembali,” jelasnya.
Usemahu berharap agar GeoTeknik Pergeseran Tanah dari BPBD bisa meneliti struktur tanah tersebut.
Selain itu, Sekretaris Kota Ambon A. G. Latuheru meminta agar gedung Perpustakaan IAIN, harus segera dirubuhkan.
“Setelah dirubuhkan agar mendatangkan tenaga ahli dari pusat untuk menindak lanjutinya,” tutur Sekot Ambon. (CNI-01)