Maluku,CakraNEWS.ID- Sebagai Lembaga Internasiaonl yang selalu hadir dalam penanggulangan konflik dan bencana alam, Committee of the Red Cross (ICRC) atau Palang Merah Internasional, dihadirikan Polda Maluku untuk melatih personel Satbrimob. Pelatihan-pelatihan yang dibawakan oleh ICRC berupa pertolongan pertama dan sosialisasi manajemen jenaza, bagi personel Satbrimob, merupakan bentuk kerja sama dengan Polda Maluku,
Pelatihan pertolongan pertama yang digelar di Rupatama Mapolda Maluku pada Rabu (19/10/2022) ini dibuka oleh Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif. Pembukaan kegiatan turut dihadiri Wakapolda, Irwasda, Karo Ops, Karo SDM, Direktur Samapta, Direktur Pam Obvit, Direktur Polairud, Dansat Brimob, dan Kabid Dokkes Polda Maluku, serta Karumkit Bhayangkara Ambon, dan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Selain sejumlah pejabat utama Polda Maluku, turut hadir dari International Committee of the Red Cross (ICRC). Diantaranya John Carlo Pagaling, Namira Puspandari, Rosita Hari Nugroho (PMI/Fasilitatator) dan dr Tommy Prasetyo Ali (Pusdokkes).
“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada bapak Kapolda Maluku dan Jajaran, yang mana telah memberikan waktu untuk kami melakukan pelatihan pertolongan pertama,” kata John Carlo Pagaling, ketua tim ICRC dalam sambutannya.
Menurutnya, selama ini ICRC membangun kerjasama dengan unsur militer yaitu TNI-Polri, aktor-aktor berpengaruh serta kelompok-kelompok non Negara.
Dikatakan, pertolongan pertama adalah inti dari misi ICRC. Hal ini telah menjadi salah satu advomasi mendasar dari ICRC dan Gerakan Palang Merah/Bulan Sabit Merah di daerah konflik di seluruh Dunia.
“Kami berharap peserta mendapatkan pengalaman yang baik dan menarik bersama kami minggu ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Maluku Lotharia Latif dalam sambutannya berharap agar pelatihan pertolongan pertama yang akan digelar selama 3 hari ini bisa berjalan dengan lancar.
Kapolda mengaku ICRC merupakan mitra kerja Polri dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat akibat dari konflik dan bencana alam.
“Pelatihan yang dilaksanakan ini mengacu kepada standar Internasional, oleh karena itu sangatlah penting mengingat latar belakang Provinsi Maluku merupakan daerah rawan bencana alam, sehingga perlu adanya pelatihan dan sosialisasi secara kontinyu kepada personel Polda Maluku dalam meningkatkan kemampuan tugas di lapangan,” harapnya.
Kepada seluruh personel yang mengikuti pelatihan, Kapolda berharap agar dapat mengikuti pelatihan dengan sebaik baiknya.
“Semoga kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini dapat diikuti dengan sungguh-sungguh oleh personel agar bisa diimplementasikan dalam menangani bencana yang terjadi,” harapnya. *CNI-01