Kepri, CakraNEWS.ID- Kasus pembunuhan sadis yang menewaskan Fitri Suryati (24 tahun) Mahasiswi salah satu Pergurun Tinggi di Kota Batam, di rumahnya di kompleks YKB, blok F, 19-20, RT 002/RW 011, Kelurahan Bengkong, Kecamatan Bengkong, Provinsi Kepulauan Riau, pada Senin (11/2/2019), akhirnya berhasil di ungkap Subdit III Jatanras Polda Kepri dan bersama Tim Macan Satreskrim Polresta Barelang.
Informasi yang diterima CakraNEWS.ID dari Kapolresta Barelang, Kombes Pol, Hengki, melalui Kasat Reskrim, AKP Andri Kurniawan, S.IK, Selasa (12/3/2019) mengatakan, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam, pelaku pembunuhan yang diketahui bernama Yudha Lesmana (26), dibekuk tim gabungan Subdit III Jatanras Polda Kepri bersama tim Macan Satreskrim Polresta Barelang, di indekosnya kawasan Bengkong Permai, Senin (11/2/2019) sekitar pukul 23.30 WIB.
“Pelaku berhasil kita amankan. Ia bersembunyi di indekosnya kawasan Bengkong Permai. Kita juga terpaksa mengambil tindakan tegas karena pelaku berusaha melawan petugas saat ditangkap,” ungkap Andri
Perwira Polri berpangkat tiga balok emas itu mengatakan,penangkapan terhadap pelaku pembunuhan dipimpin langsung oleh dirinya bersama tim gabungan langsung memimpin pengejaran terhadap pelaku pembunuhan.
Pelaku yang sempat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas yang bersarang di kaki kirinya, oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Kepri bersama Satreskrim Polresta Barelang.
“Meski sudah diberikan peringatan, pelaku masih tidak mengindahkan, sehingga tindakan tegas terpaksa dilakukan anggota dengan menembak kaki kiri pelaku.Pelaku akhirnya berhasil dibekuk dan telah diamankan di Mapolresta Barelang. Motifnya pembunuhannya masih kita dalami. Nanti akan kita informasikan lebih lanjut,” tutur Andri.
Diketahui sebelumnya, penemuan mayat fitri yang merupakan keturunan Tionghoa ini, berawal dari seorang warga bernisial R, yang berniat membeli gas ukuran 3 kilogram ke rumahnya. Namun saat dipanggil-panggil, tidak ada jawaban dari dalam rumah.
Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, yang turun ke lokasi mengatakan, R merupakan anak angkat dari bapak korban. Ia mendapati pagar rumah tidak dikunci. Ia memanggil-manggil tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah.
Kemudian ia masuk dan terus memanggil. Saat itu, pintu rumah dari teralis tertutup. Sementara pintu kayunya terbuka. R juga sempat mengintip ke dalam rumah, namun tidak suasana sepi.
“Awalnya R mau beli gas. Orangtua korban menjual gas LGP 3 kilogram serta minyak tanah. Tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah,” ujar Hengki, Senin (11/2/2019).
R, terus berusaha memanggil, sampai akhirnya melihat bercak darah di lantai dan swpeda motor Honda beat yang diparkir dalam pekarangan rumah.
Melihat hal itu, R kemudian pulang memberitahukan pada orangtuanya. Sehingga, orangtua R menghubungi bapak korban dan memberitahukan apa yang anaknya lihat.
“Bapak korban kebetulan sedang di luar rumah. Mendapat laporan dari warga, ia langsung pulang dan mendapati anaknya sudah tergeletak bersimbah darah,” jelas Hengki.
Baca: Mahasiswi Kota Batam, Ditemukan Tewas Mengenaskan Dalam Rumahnya di Bengkong-Kepri
Untuk jenazah korban, akan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Korban ditemukan dalam kondisi terluka. Kita akan pastikan dulu penyebab kematiannya,” pungkas Hengki.(CNI-01)