Piru,CakraNEWS.ID- Ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), disampaikan mantan simpatisan Republik Maluku Selatan (RMS), di hadapan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan TNI-Polri.
Selain menyampaikan ikrar kesetian kepada NKRI, mantan simpatisan RMS, juga menyampaikan siap untuk menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif serta tidak terhasut dengan aktifitas RMS jelang perayaan HUT RMS tanggal 25 April 2021.
Ikrar kesetiaan, disampikan mantan simpatisan RMS yang ada di wilayah Kabupaten Seram Bagaian Barat, dalam rapat bersama, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Bayu Tarida Butar-Butar, bertempat di aula kantor Camat Kairatu Barat, pada Jumat (23/4/2021). Serta turut dihadiri oleh Bupati SBB, yang diwakili Sekretaris Daerah, Mansur Tuharea, Kepala Kejaksaaan Negeri SBB, Sugi Carvalo, dan Kasat Intel Polres Seram Bagaian Baray, Iptu Misen Nginobili.
Rapat tersebut mengusung tema, “Mari Menjaga Kebihnekaan, Persatuan dan Kesatuan Dalam Bingkai NKRI. Bersama Merawat Kebihnekaan, Merajut Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Modal Dasar Wujudkan Indonesia Dalam Rangka Menangkal Separatisme Dan Radikalisme”.
Kapolres Seram Bagaian Barat, dalam sambutannya mengatakan,untuk menjaga situasi Kamtibmas di Kabupaten Seram Bagian Barat, Polres SBB akan melaksanakan Operasi Merah Putih.
“Kami dari pihak Polres SBB akan melaksanakan Operasi Merah Putih, dalam kegiatan tersebut kami dapat bertemu bersama-sama di sini untuk bersama menjadikan situasi Kamtibmas yang aman di Wilayah Kabupaten SBB,”ucap Kapolres.
Kapolres juga menghimbau kepada mantan para simpatisan RMS di wilayah SBB, untuk bersama menjaga kedaulatan NNKRI, dengan meningkatkan kerja sama dengan TNI-Polri dan Forkopimda dalam membangun Kabuten Seram Bagian Barat dalam bingkai NKRI.
“ Kami meminta kepada hadirin untuk dapat menerima arahan-arahan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI dengan selalu menjalin kerja sama dengan TNI, Polri dan Forkopimda dalam menjaga keamanan dan kenyamanan serta mari kita membangun Kabupaten SBB dalam bingkai NKRI,”himbau AKBP Bayu Tarida Butar-Butar.
Menutup arahanya, Kapolres SBB juga menghimbau agar di masa pandemi Covid-19, masyarakat bersama TNI-Polri dan Forkopimda Kabupaten Seram Bagian Barat, tetap menerapkan protokol kesehatan di wilayah masing-masing.
Dikesempatan yang sama, Sekda Seram Bagian Barat, Mansur Tuharea, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dari Polres Seram Bagaian Barat yang menggagas rapat bersama TNI-Polri bersama Forkopimda Kabupaten SBB dan masyarakat mantan simpatisan RMS.
“Pemerintah Kabupaten SBB, sangat mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh Polres SBB dalam menangkal adanya separatis dan radikalisme di wilayah Kabupaten SBB, sehingga terciptanya situasi yang kondusif,”tutur Tuharea.
Tuharea juga meminta, kepada peserta rapat untuk dapat membangun masa depan Kabupaten SBB yang baik, dengan tidak beranggapan dan beropini bahwa wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, merupakan tempat separatis.
Senada dengan Kapolres SBB, Danramil Kairatu, Kapten Inf Arn Ismail dalam sambutannya, memintan kepada para mantan simpatisan RMS untuk dapat hidup dengan aman dan tentram tanpa ada gangguan oleh pihak luar (separatis) yang ingin merubah pancasila dan kedaulatan NKRI.
Dikesempat tersebut, mantan simpatisan RMS, Moses Rutumalessy, yang berdiam di Desa Kamal mengatakan, selaku mantan pendiri FKM RMS, dirinya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang pernah dilakukan oleh dirinya bersama dengan rekan-rekan.
“Kami pernah membentuk kabinet FKM RMS pada tahun 1998 dengan 40 simpatisan, saya menjadi korban politik sehingga saya melihat bahwa FKM RMS organisasi salah atau keliru dengan memanfaatkan kami untuk kepentingan para elit RMS di Negara Belanda. Alex Manuputty tidak menjamin kepada masyarakat yang menjadi korban kepentingannya. Saya menjamin tidak ada pengibaran bendera RMS di wilayah Kabupaten SBB khususnya Desa Kaibobo,”ungkap Moses Rutumalessy. (CNI-03)