Jakarta,CakraNEWS.ID- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berbagi ilmu tentang layanan forensik di Indonesia kepada 17 negara Asia Pasifik. Polri melakukannya dalam pertemuan Asian Forensic Sciences Network (ASFN).
Kapusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana menjelaskan, Polri yang tergabung dalam keanggotaan organisasi internasional AFSN menjadi tuan rumah pertemuan ini. Asep mengatakan, pertemuan dilaksanakan pada 2-5 November 2022.
“Telah dibuka kegiatan pertemuan yang ke-14 Asian Forensic Sciences Network yang diikuti hampir 62 institusi dan kurang lebih juga ada 17 negara di Asia Pasifik,” kata Asep di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jalan Tirtayasa Raya, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Asep mengatakan, Polri yang diwakili oleh Pusdokkes, Pusinafis, dan Puslabfor bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Magister Forensik dari Universitas Airlangga (Unair), serta pihak lainnya melakukan diskusi tentang isu-isu yang berkaitan dengan layanan forensik.
Dalam pertemuan itu, ASFN mempertemukan 9 kelompok kerja teknis, yaitu Investigasi TKP, Digital Forensik, DNA, Sidik Jari, Kedokteran Forensik, Obat Gelap, Toksikologi, Bukti Jejak Dokumen yang Dipertanyakan, serta Komite Penjaminan Mutu dan Standar.
Asep mengatakan, nantinya para peserta pertemuan juga akan diajak tour ke fasilitas layanan forensik Polri, seperti lab Puslabfor dan lab DNA Pusdokkes. Asep berharap, kegiatan tahunan ini dapat menciptakan kolaborasi antar institusi.
“Peran fungsi kedokteran forensik ke depan yang lebih baik lagi, berkolaborasi bukan hanya di internal Polri, tapi juga internasional,” kata Asep.
Sebagai informasi, pertemuan ASFN juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan forensik di Asia melalui kelompok kerja ahli, pelatihan, studi kolaboratif, tes profisiensi, dan akreditasi.
Kemudian membangun hubungan dengan jaringan serupa lainnya untuk promosi dan kemajuan ilmu forensik. Terakahir, merumuskan strategi yang berkaitan dengan isu-isu ilmu forensik di Asia. *CNI-01