Maluku,CakranNEWS.ID- Keterbatasan tenaga pendidik di wilayah terpencil dan terisolir di Provinsi Maluku, menyentuh hati para prajurit TNI AD dari Satgas Yonif 711/Rks yang sedang menjalankan tugas pengamanan di Pulau Workay, Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku.
Tidak hanya bertugas untuk mengamankan wilayah perbatasan, keberadaan Satgas Yonif 711/Rks di pulau Workay Kabupaten Kepulauan Aru, juga dirasakan warga dan guru SD Kristen 1 Mesiang, khususnya dalam hal membantu proses belajar mengajar anak-anak.
Dengan keahlian yang dimiliki, para prajurit Satgas Yonif 711/Rks, beralih status sementar menjadi seorang pengajar bagi para pelajar SD Kristen 1 Mesiang. Dengan berseragam seorang prajurit TNI, Prajurit Satgas Yonif 711/Rks dengan penuh semangat mengajarkan berbagai pengatahun kepada para pelajar di Pulau Mesiang yang mengalami kekurangan tenaga guru di Sekolah.
“Anggota Satgas yang berada disana (Kampung Mesiang), merasa prihatin dengan kondisi sekolah dan masa depan anak-anak, sehingga ketika ada permintaan dari pihak sekolah untuk membantu mengajar pun tidak dapat kita tolak,” tutur Dansatgas Yonif 711/Rks Letkol Inf. Fanny Pantouw, M.Tr.Han,M.I.Pol. kepada Wartawan, Minggu (10/3/2019).
Ia menuturkan, keberadaan tenaga pendidik sangat vital dan minimnya tenaga pendidik di SD Krisen 1 Mesiang bukan hanya dikarenakan kurangnya personel didik, melainkan juga karena lokasi pulau yang sulit dijangkau menjadi salah satu permasalahan
Tekad anggotanya membantu mengajar di sekolah tersebut, menurut Fanny, juga dikarenakan mereka telah mendapatkan pembekalan latihan mengajar sebelum berangkat tugas.
“Saat Pra Tugas, selain mendapatkan pembekalan latihan dalam menjalankan tugas untuk kepentingan pengamanan daerah rawan, kita juga diberikan pengetahuan dasar tentang bagaimana tehnik mengajar di SD maupun SMP secara terbatas,” ungkapnya.
Dikatakannya, selain itu dalam berbagai kesempatan di Satuan, pada dasarnya para Perwira dan Bintara memberikan pelajaran secara rutin kepada seluruh anggotanya. Cuma, memang materi dan caranya yang harus disesuaikan dengan para pesertanya, yaitu anak-anak
Pendidikan adalah “Senjata” yang paling ampuh untuk mengubah dunia, termasuk anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik dan terarah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
“Termasuk juga, pembekalan dan penguatan wawasan kebangsaan serta pendidikan karakter dari mulai usia dini. Ini kita selipkan ditengah-tengah proses belajar mengajar,” tegasnya.
Sementara itu, Jonathan yang sehari-hari sebagai guru SD Kristen 1 Mesiang mengucapkan terima kasih kepada anggota Satgas Yonif 711/Rks yang telah membantu mereka dalam hal mengajar dan mengisi jam kosong karena kurangnya tenaga pendidik di sekolahnya.
“Saya mewakili Dewan guru dan anak-anak mengucapkan terima kasih kepada anggota Satgas karena selama ini sudah membantu kami dalam hal mengajar dan mengisi jam kosong karena kurangnya tenaga pendidik di sekolah kami,’’ ucap Jonahtan. (CNI-01)