Kepulauan Aru,CakraNEWS.ID- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kepulauan Aru Riki Putnarubun yang juga saat ini merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Aru, dengan tegas membantah isu miring yang menyebutkan dirinya memilah-milah anggaran dalam beberapa paket untuk pekerjaan pembangunan taman bermain anak menjadi proyek Penunjukan Langsung (PL) demi menghindar tender.
“Jadi begini isu-isu miring yang katakan bahwa saya memilah-milah anggaran dalam beberapa paket pekerjaan taman bermain anak untuk menjadi proyek PL, sebagai menghindar tender, olehnya itu saya tegaskan itu tidak benar,”ujar Putnarubun kepada Wartawan di ruang kerjanya pekan kemarin.
Lebih lanjut pria yang kini merangkap jabatan sebagai PLT (Pelaksana Tugas) PU (Pekerjaan Umum) itu menjelaskan, untuk pekerjaan taman bermain anak tersebut terbagi atas tujuh paket dengan nilai kontrak beda-beda, ada yang nilai kontraknya Rp100.000.000 hingga Rp70.000.000 dan seterusnya. Dengan demikian total anggaran untuk pekerjaan taman tersebut sebesar Rp500.000.000.
“Taman itu, ada tujuh paket pekerjaan. Nilai kontraknya juga berbeda-beda. Ada paket dengan nilai kontrak 100 juta, ada yang 70 juta. Jadi total tujuh paket itu semua 500 juta. Bahkan didalamnya termasuk anggaran perencanaan dan pengawasannya,” jelas Putnarubun.
Disinggung tentang paket apa saja untuk pembangunan taman bermain anak, kata Putnarubun, 7 paket pekerjaan yang dianggarkan di tahun anggaran 2020 ini diantaranya penimbunan, paving blok, pagar, pemasangan jaringan listrik (lampu), pembuatan tower air, pengadaan tanah, tanaman dan rumah jaga. Selain itu, tambah dia, pekerjaan tersebut bukan dikerjakan oleh satu perusahan saja, tetapi ada beberapa perusahan yang disesuaikan dengan spek masing-masing paket pekerjaan.
“Proyek itu, bukan satu orang saja, ada beberapa perusahan yang mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai spek masing-masing.”ungkapnya
Dia juga mengakui, sebenarnya anggaran yang diusulkan untuk pekerjaan taman tersebut sekitar Rp2 Miliar lebih, namun karena terjadi tiga kali pemotongan anggaran akibat Pademi Covid-19, maka anggaran tersisa untuk pekerjaan tersebut hanya sebesar Rp500000.000 sehingga volume pekerjaanpun disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
“Perlu saya jelaskan bahwa, sebenarnya anggaran yang diusulkan untuk pekerjaan taman tersebut sekitar Rp2 Miliar lebih, namun karena terjadi tiga kali pemotongan anggaran akibat Pademi Covid-19, maka anggaran tersisa Rp500000.000 sehingga volume pekerjaan pun disesuaikan dengan anggaran yang tersedia,”kata Putnarubun. (CNI-05)