SBB,CakraNEWS.ID- Dua komunitas masyarakat desa antara, Dusun Tanah Goyang, Desa Loki dan Desa Iha, Kecamatan Hunimua, Kabupaten Seram Bagian Barat, bentrok.
Informasi yang dihimpun CakraNEWS.ID,dilapangan bentrokan dua komunitas masyarakat di Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa tersebut terjadi, pada Sabtu (31/8/2019), sekitar pukul 08.00
Masa di angkut dari Desa Iha menggunakan transportasi laut (jomson) ke Dusun Uhe Desa Iha dan masa Iha bergerak menggunakan 2 buah Dam Truck dan 1 buah mobil Avansa bergerak dari Dusun Uhe ke Dusun Pawai Desa Loki berbatasan Tanah Goyang untuk melakukan penyeranggan. Kedua kelompok masa yang dilengkapi dengan perlengkapan perang, berupa parang, tumbak,panah
Penyerangan terjadi antar dua kampung terjadi sekitar kurang lebih pukul 12.00 WIT mengakibatkan jatuh korban dari Dusun Tanah Goyang Jabir (52) yang terluka akibat terkena panah ekor cicak di bagian Dada kiri. Sedangkan korban luka panah dari masyarakat sipil, salah seorang anggota Polres Seram Bagian Barat Brigadir Polisi Irman Samaneri (33) terkenal Kartapel dengan Batu di bagian Mata kanan. Korban di larikan ke RSUD Piru untuk di Rawat, sementara ini ke dua kampung masi tegang.
Menurut penuturan Raja Iha, Thedy Latukaisupy, yang ditemui CakraNEWS.ID, disalah satu penginapan di Piru, mengatakan bentrokan kedua komunitas warga tersebut, diduga terjadi akibat kasus Laka Lantas yang dilakukan oleh dirinya kepada salah seorang anak kecil di Dusun Tanah Goyang.
Peristiwa tersebut, berawal ketika dirinya, yang saat tengah mengemudikan mobil pribadinya jenis Avansa bernomor Polisi DE 1414, dari arah Desa Iha menuju Kota Piru, pada Jumat malam (30/8/2019) tiba di Dusun Tanah Goyang depan Masjid sekitar jam 9 lewat.
Saat tengah mengendarai mobilnya, Thedy dikagetkan dengan terikan warga Dusun Tanah Goyang, yang menyuruh untuk dirinya memberhentikan kendaraan lantaran ada anak kecil yang tengah menyeberangi jalan.
Mendengar teriakan tersebut, Thedi pun langsung mengerem mobil yang dikendarainya. Saat hendak menjalankan mobil miliknya, Thedi kembali mendengar terikan dari salah seorang warga dusun tanah goyang yang memerintahakan anaknya untuk cepat menyeberangi jalan.
Mendengar terikan warga tersebut, Thedi pun kemudian menyuruh salah temannya, Abu Jair, untuk turun dan memeriksa kondisi anak kecil yang terjatuh akibat trtabrak oleh mobil yang dikendarinya itu
“Saat saya bersama dengan saudara saya Abu Jair mau mengankat anak kecil yang menabrak mobil yang saya kendarai, tiba tiba massa dari masyarakat Dusun Tanah Goyong, mendatangi saya dan mencabut kunci mobil dan melempar oto sampai rusak. Tidak hanya merukan mobil saya, saya juga di pukul tidak tau pakai apa, samapi pica pelipis kanan dengan luka robek 6 jahitan,”ungkap Thedy
Ia mengatakan, saat dikerumini massa dari masyarakat Dusun Tanah Goyang, dirinya berusaha menghindar dan berhasil meloloskan diri menggunakan mobilnya menuju ke Polsek Laala untuk melaporkan kejadian yang terjadi di Dusun Tanah Goyang.
Namun sesampai dirinya di Polsek Laala untuk melapor,Thedy di arahkan oleh anggota Polsek Laala untuk melaporakan kejadian yang dialaminya ke Polres SBB yang ditindak lanjut dengan pengabilan visum oleh dokter RSUD Piru
“ Sejak dari tadi malam masyarakat sudah mendengar saya di pukul oleh masa di Dusun Tanah Goyang. Mereka suda emosi, tapi sempat saya katakan lewat telfon seluler jangan Emosi karena Saya suda laporkan ke pihak kepolisian. Kalau masalah penyerangan tadi siang saya tidak tau karena saya ada di Piru,”tutur Thedy.
Ia mengatakan, sebagai pucuk pimpina di Desa Iha, sudah pasti kejadian yang dialaminy di Dusun Tanah Goyang akan memicu massa dari masyarakat Desa Iha, untuk membalas kejadian yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tanah Goyang kepada dirinya.
“Saya ini sabagai orang tua (Raja) di Desa Iha. kalau Mereka mendengar orang tuanya di pukul pasti sebagai anak sudah tentu masyarakat Desa Iha Akan marah. Masalah penyeranggan Saya selaku Raja Iha menghimbau kepada Masyarakat Iha agar tenang dan tahan emosi karena ini semua sudah serahkan ke pihak kepolisian agar pelakunya secepat di tahan,”Ucapnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat Desa Iha untuk dapat menahan diri dari kemarahan atas peristiwa yang dialaminya dengan mengutamakan rasa persaudaraan dalam menciptakan kedamaian di atara dua desa tersebut.
“Kita ini samua orang basudara, mari kita sama-sama dari pihak Dusun Tanah Goyang maupun Desa Iha agar kumpul semua staf desa masing- masing, menyatuhkan presepsi untuk cari silusi perdamaian,” Pintanya. Sampai brita ini dipublis, situasi ke dua Desa masih mencekam, dengan dijaga ketat oleh aparat TNI/Polri dari Polres SBB, Polsek Laala, Satbrimob Polres SBB, dan personil Kodim persiapan di siagakan di lokasi tempat kejadian perkara (TKP). (CNI-10)