- Memberi ucapan “selamat” adalah tindakan lazim dilakukan para tokoh, birokrat, politisi maupun pengusaha. Namun pemberian ucapan tersebut tentu saja juga tidak terlepas dari sesuatu yang hampa tanpa arti. Sesuatu yang hampa tanpa arti itulah yang dapat menentukan keadaan sesudah ucapan “selamat” itu terucap. Dalam bahasa agama, niat seseorang akan menjadi tenaga pendorong untuk melakukan apapun yang dia inginkan. Niat itu pula lah yang menjadi salah satu penentu sebuah hasil dari proses sebuah tindakan.***
Ramadan 45, Ramadan Perjuangan
Oleh : M. Fahrul Kaisuku | Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku
CakraNEWS.ID– Bulan yang penuh kemuliaan hadir kembali di tengah-tengah kita. Antusiasme masyarakat terhadap bulan suci Ramadhan nampak nyata. Hal itu bisa kita lihat dari tarhib ramadhan yang diselenggarakan di banyak kota wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Maluku. Provinsi yang punyai nama lain dari nama ayat Al-Quraan, Al-Mulk. Atau Negeri Raja-Raja.
Ramadhan adalah bulan perjuangan. Perjuangan melawan hawa nafsu. Perjuangan menjadi hamba-hamba terbaik di hadapan Allah subhanahu wa Ta’ala. perjuangan untuk meraih ketakwaan tertinggi di hadapan Rabb Yang Mulia.
Lepas dari sejarah yang begitu panjang, Ramadan tahun 2024 ini bertepatan dengan tahun 1445 Hijriah. Tahun 1445 yang bila mana dikonversi ke tahun Masehi, adalah tahun kemerdekaan Indonesia.
Bukan hanya itu, Ramdan tahun ini, merupakan perjuangan panjang pemerintah baik Pusat maupun daerah dalam mengembalikan suhu ekonomi pasca pandemic covid yang sempat membekukan putaran ekonomi masyarakat. Tahun ini pula, momentum penyelenggaraan hajat nasional. Yakni Pemelihan Umum (Pemilu) serentak.
Ramdan dalam kalender nasional jatuh pada tanggal 10 Maret 2024. Itu artinya, 14 Februari 2024 lalu merupakan bagian dari instrumen menuju bulan yang dinanti-nantikan umat muslim, Bulan Ramadan.
Perjuangan para politisi negeri ini dalam mewujudkan cita-cita bangsa bertarung dalam hajat Pemilu tersebut dalam nuansa menyambut bulan penuh berkah.
Kiranya, dalam momentum Ramadan ini, nilai perjuangan dan keikhlasan yang diyakini umat muslim dapat dirasakan sepenuhnya oleh para politisi yang telah berpartispasi sebagai peserta Pemuilu.
Belajar dari kegigihan Rasulullah dan para shahabat, mari jadikan Ramadhan sebagai momen sebaik-baiknya perjuangan. Perjuangan untuk terus membumikan nilai-nilai humanis dan spritual sebagai jalan kehidupan. Hal ini diaplikasikan oleh para tokoh daerah ini agar masyarakat mampu menerapkannya dalam kehidupan.
Ramadhan ialah perjuangan. Perjuangan mengendalikan hawa nafsu. Tidak sekadar menahan diri dari lapar dan haus, akan tetapi mencegah diri dari dosa. Ramadhan itu perjuangan. Berjuang membersihkan diri dari segala dosa. Hijrah dari kemaksiatan menuju ketakwaan. Hijrah dari tidak ikhlas menjadi ikhlas.
Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan senantiasa terjaga. Menjadikan diri kita hamba bertakwa nan istiqomah. Berpegang teguh pada Islam hingga akhir hayat. Sampai Allah memanggil kita pulang dengan gelar muttaqin. Wallahu a’lam bisshowab.***
Ucapan Ucapan Ramadan 1445 H