Ambon, CakraNEWS.ID– Ratusan guru Madrasah dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) mengikuti Pelatihan Guru dan Kepala Madrasah (Kamad) angkatan 10 tahun 2024.
Pelatihan ini difasilitasi oleh Direktorat Jenderal pendidikan Islam kementerian agama RI. Melalui Direktorat Jenderal pendidikan guru dan tenaga kependidikan Madrasah, pada 9 hingga 13 September 2024, di The Natsepa hotel, Malteng, Maluku, Ambon.
Diketahui total peserta dalam pelatihan itu 106 peserta yang terdiri dari guru Madrasah asal Provinsi Maluku dan Papua. Terdiri dari perwakilan Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Buru Selatan, Seram Barat, dan Sorong Selatan.
Para peserta itu dibagi menjadi empat kelompok kelas. Yakni, kelas kepala Madrasah, kelas bahasa inggris untuk guru MA, kelas IPA untuk jenjang MTs, dan kelas Numerasi untuk jenjang MI
Menurut salah satu peserta Kamad MTs Kulurmar dari desa Kolamar, Kecamatan Aru Utara, Kab. Kep. Aru, mengatakan kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas para guru. “ ungkap, Kamis Ohoira, Jumat, 13/9/24
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan berbagi cerita dan pengalaman tentang tantangan serta suka duka mengajar di daerah 3T
Ia mengatakan, saya berkesempatan mempersentasikan tantangan didesa yang dihadapi yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini dan Australia.
Dikatakan, Kondisi geografis, transportasi, komunikasi serta keterbatasan sarana prasarana membuat perjuangan kami sangatlah berat. “Ujar guru itu.
Suasana pelatihan sempat hening ketika pengawas kegiatan dari Humas Kemenag RI meneteskan air mata mendengar kisah perjuangan yang disampaikan Kamad tersebut. Pengawas tersebut berjanji akan menyampaikan informasi ini kepada pemangku kepentingan di pusat agar kondisi Madrasah di daerah 3T dapat segara diperhatikan.
Sebagai bentuk apresiasi, Direktur GTK Dirjen Pendis Kemenag RI, Thoib Al Ansyar, menyerahkan satu unit leptop kepada kepala Mts Kulurmar, Kamis Ohoira. Sebagai penutup kegiatan pada Jumat, (13/9/24)
Para peserta berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. Terutama terkait perbaikan sarana prasarana Madrasah di daerah 3T.*** CNI-04