Piru,CakraNEWS.ID- Bantu kesehatan berupa pengobatan gratis dilakukan oleh tim medis Radar Group Bogor, kepada masyarakat korban gempa bumi Maluku yang masih berada di tenda-tenda pengungsian,di pegungungan Desa Hatusua,Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu (5/10/2019).
Didampingi dokter Suparno bersama perawat Monic dan Dika selaku tim medis dari Jakarta, tim relawan Radar group Bogor yang diketuai oleh Beni Irwan, akan melakukan pengobatan gratis selama 3 hari kepada masyarakat korban gempa yang masih menempati tenda-tenda pengungsian diwilayah pengunungan Kairatu.
Dokter Suparno yang ditemui CakraNEWS,ID di Kecamatan Kairatu, Minggu (6/10/2019) mengatakan, pengobatan gratis yang dilakukan oleh dirinya selaku tim medis dari Jakarta bersama relawan radar group Bogor kepada masyarakat korban gempa bumi khususnya yang ada di tenda-tenda pengungsian di Kecamatan Kairatu sebagai bentuk pelayanan kemanusian atas musibah gempa bumi yang melanda Maluku beberapa hari lalu.
“Kami datang di Maluku ini sudah terlambat, karena minimnya informasi dari Maluku ke Jakarta. Informasi yang kami dapat itu sudah selesai gempa di Maluku selama tiga hari. Baru kita mendengar bahwa ada gempa di Maluku yang berkekuatan 6,5 skala likert,”Cetusnya
Suparno mengungkapkan, pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat korban gempa di Maluku, telah dilakukan oleh tim kesehatan di beberapa Provinsi yang pernah terkena bencana alam.
“Kami tim medis sudah terbiasa membantu kemanusian yang terkena gempa bukan saja di Maluku tapi, di Kota Palu, dan Banda Aceh. Kita turun langsung satu hari sesudah gempa, tapi di Maluku kami dengar sudah tiga hari, baru kita datang,”Bebernya.
Ia mengatakan, keterbatasan obatan-obatan serta tenaga medis membuat pengobatan gratis yang dilakukan oleh timnya yang mampu membantu para pengungsi korban gempa yang berada di camp pengungsian di Kecamatan Kairatu selaku 3 hari.
“Stok Obat obatan yang kami bawa hanya untuk membantu sudara sudara kami yang berada di lokasi pengungsian kalau sakit cukup untuk tiga hari salama kami berada di Maluku khususnya di Kecamatan Kairatu dan sekitarnya. Hari petama tiba di Kabupaten SBB, kami langung ke tempat pengungsian untuk pemeriksaan kesehatan para pengungsi. Penyakit yang mereka derita seperti pegal-pegal, ispa, malaria, sakit perut mual pada anak, demam, asam urat, dan batuk,” Ungkapnya.
Disisi lain,Pejabat Desa Hatusua Ny Lis Hukom,kepada CakraNEWS.ID mengatakan, hari pertama kejadian gempa bumi yang mengguncang Maluku, membuat masyarakat Desa Hatusua semuanya menjadi panik dan lari cari tempat aman di gunung. Dan selama berada tempat pengungisan di gunung-gunung, masyarakat Desa Hatusua yang mengungsi hanya mendapat pelayanan kesehatan dari tim medis Pustu Hatusua. Tapi belum tersentuh semuanya karena pengungsian banyak sekali yang ada digunung.
Selaku pimpinan Desa Hatusua kami merasa berterima kasih karena ada sentuhan langsung dari tim medis dari relawan Radar group Bogor yang didatangkan dari Jakarta untuk pemeriksaan kesehatan dan langsung memberikan pengobatan kepada pengungsi Kami.
Pejabat menambahkan dari pemerintah Desa sudah memberikan pencerahan kepada masyarakat pengungsi yang ada di gunung untuk segera turun ke rumahnya masing-masing setelah mendengar ceramah dari Bupati Seram Bagian Barat M.Yasin Payapo beberapa hari kemarin, tidak ada potensi tsunami cuma hanya gempa.
“Kami sudah menghimbau tapi dari sisi psikologi mereka masi rasa takut (troma),” tutupnya. (CNI-10)