Ambon, CakraNEWS.ID– Dinamika politik Maluku jelang perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku semakin sengit. Partai politik kian menunjukan pengaruhnya dalam mengusung kandidasi dipesta lima tahunan tersebut.
Salah satunya Golkar, Partai yang nahkodai Airlangga Hartarto ini, kian dinanti publik, siapa jagoannya di Pilgub Maluku nanti.
Namun, dari sederet nama kandidat Golkar yang ikut meramaikan Pilgub Maluku. Nama Ramly Umasugi (RU) menjadi sorotan, khususnya oleh pengurus internal Golkar Maluku maupun di DPD 2 (Dua) Golkar Kota Ambon.
RU dinilai tidak layak diusung Golkar sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Maluku dari Partai Golkar. Pasalnya, dirinya sudah gagal selama menjadi nahkoda kepemimpinan DPD 1 Golkar Maluku.
“Untuk itu, kami anggap RU sudah tidak pantas diusung Golkar maju Cawagub,” ungkap Kalam Tuny yang juga Ketua Bidang Politik, DPD Golkar Kota Ambon, saat dihubungi media ini kemarin.
Menurutnya, jika kita flashback, kepemimpinan RU di Golkar Maluku cukup prihatin dan sangat mengecawakan.
Kalam Tuny menyebutkan, mislanya Rapat Internal Golkar jarang dilakukan, karena yang bersangkutan tidak pernah berkantor di DPD 1 Golkar.
Ia melanjutkan, akibat tidak pernah berkantor, berefek domino terhadap pasifnya pelaksanaan agenda-agenda partai bahkan konsolidasi partai tidak berjalan efektif.
itu artinya, Golkar Maluku salah urus oleh orang tidak tepat. hasilnyapun, Golkar kalah telak dalam Pileg 2024 kemarin di Maluku maupun di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.
“Ini yang kita nilai, RU sangat tidak layak diusung Golkar. karena partai saja salah urus, bagaimana untuk mengurus nasib banyak orang. bisa bahaya nanti” pintahnya lagi.
Hal ini membuat segelintir pengurus Golkar merasa geram atas wanprestasi RU dalam memimpin Golkar. jika di “kandangnya” saja (Buru) Golkar kalah telak, ditambah tidak lolosnya sanak keluarga yang maju DPRD, apa masih kita mengharapkan RU untuk Golkar.
Untuk itu, wacana duet Hendrik Lewerisa dengan Ramly Umasugi perlu dievaluasi kembali.
“Masih banyak kader Golkar yang berpotensi untuk diusung baik sebagai Cagub maupun Cawagub. Semestinya, ini yang harus menjadi pertimbangan oleh DPP, bahwa RU sangat tidak layak diusung Golkar. ada kandidat yang lebih berpotensi disusung Golkar selain Ramly,” katanya.
Maka pada kesempatan ini, pihaknya berkesimpulan bahwa, ada dua hal penting dan strategis menolak pencalonan RU di Golkar;
Yang pertama, RU sudah tidak layak maju dari Golkar sebagai kandidat Cawagub.
“Dan kedua, RU sudah sangat layak dikaratekerkan dari Kepemimpinan DPD 1 Golkar Maluku,” kunci dia.*** CNI-04