Piru,CakraNEWS.ID- Pemblokiran jalan umum trans Seram dengan batu dan senk bekas dilakukan masyarakat kilo meter 1 Desa Piru, Kecamatan Seram Barat.
Aksi pemblokiran jalan tersebut, sebagai bentuk kekesalan masyarakat kilo meter 1, atas kebijakan Pemerintah Kabupaten Seram Barat, yang dinilai tidak serius memperhatikan kondisi lingkungan masyarakat kilometer 1 yang rumah-rumah mereka, terendam banjir akibat meluapkan air sungai Waisisi.
Pantauan CakraNEWS.ID, dilapangan, Rabu (9/9/2020), pemblokiran jalan oleh masyarakat kilo meter 1 Desa Piru, mengakibatakan jalan umum macet totol, hingga antrian panjang kendaraan roda dua dan roda empat dari arah piru ke Kecamatan Taniwel, Taniwel Timur dan Kecamatan Huamual, maupun berlawanan arah kendaraan dari Kecamatan Taniwel Taniwel Timur dan Kecamatan Huamual ke Piru mengalami antrian panjang kurang lebih 2 Km.
Menyikapi aksi pemblokiran jalan oleh masyarakat tersebut, dilakukan Bupati Seram Bagian Barat, M, Yasin Payapo, dengan turun langsung ke wilayah kilo meter I, untuk menemui masyarakat serta mendengar keluhan dari masyarakat.
Kedatang Bupati SBB, dilokasi pemblokiran jalan, disambut masyarakat dengan meminta agar Pemkab SBB, dapat merubah jalur aliran sungai, Amarale agar tidak lagi melalui jalan Kilo Metr I.
Mendengar keluhan masyarakat, Bupati SBB, langsung memerintahkan Kepala dinas Pekerjaan Umum, Ir.Thomas Wattimena,untuk segera menurunkan alat berat untuk membongkar jalan Air Amarale yang baru, agar masyarakat tidak tergenang air dan kebanjiran. Setelah permintaan masyarakat terpenuhi, masyarakat langsung membuka jalan yang di blokir tadi untuk kendaraan jalan seperti biasa. (CNI-03)
Video: