Maluku,CakraNews.ID-– NAMA Sedek Sangadji dan Ferly Tahapary mencuat ke permukaan saat masyarakat mewacanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2022 mendatang di Maluku Tengah (Malteng) Senin (22/06).
Kedua tokoh tersebut memang sudah sangat familiar di seluruh kalangan masyarakat kabupaten bermoto Pamahanunusa. Mulai dari birokrat, politisi, Pengusaha, masyarakat berprofesi petani hingga para pemuda intelektual (mahasiswa) yang tergabung dalam sejumlah organisasi.
Kedua tokoh ini pun digadang-gadang berpasangan dalam momentum Pilkada Malteng selanjutnya.
Perihal isu kedua nama ini di munculkan, cakra media group mencoba menghubungi keduanya untuk dimintai tanggapan.
Ferly Tahapary kepada wartawan menyambut baik opini yang berkembang tersebut.
Apalagi, masyarakat membentuk opini dirinya dipaketkan dengan Sidik sangadji.
Menurut Tahapary, jika itu merupakan dorongan kuat masyarakat Malteng, maka dirinya siap membuka diri untuk melayani.
“Kalau untuk masyarakat itu 10001% pelayanan itu terbuka tidak ada tertutup tertutup,” ungkapnya.
Perihal sosok Seorang Sidik Sangadji, Tahaparu mengakui keunggulannya.
“Pa Sedek, beliau ini orang pemerintahan asli dan sudah berkarir lama di pemerintahan. Sudah berapa kali kepala dinas dan mantan ketua BAPEDA. Beliau lebih paham tentang pemerintahankan. Beta ini yang dolo masih tugas di Kepolisian sekarang di dunia politik dan katong mengerti situasi apa yang terjadi sekarang ini. Apa yang masyarakat butuhkan dan katong siap melayani masyarakat tujuannya itu masyarakat akan menjadi tuan tuan nyonya nyonya dan katong ini pelayan,” jelasnya.
Tahapary menegaskan, sebagai putra daerah Kabupaten Maluku Tengah, dirinya pribadi terpanggil untuk membenah kabupaten tertua di Maluku tersebut.
“Karena katong kabupaten tertua yang mekar di seluruh kabupaten kota di Maluku dan ternyata sampai sekarang ini katong kabupaten itu begitu-begitu saja tingkat kemajuan tidak terlalu. Contoh yang ada di katong punya daerah saja jalan jalan rusak banya yang harus katong kerjakan dan sekarang ini bisa benahi masyarakat sejahtera dan bisa maju kedepan itu tujuan dari pada beta sehingga terpanggil untuk melayani masyarakat ,” pungkas Tahapary menjelaskan.
Sementara Sedek Sangadji juga tidak mempersoalkan isu yang berkembang ditengah masyarakat.
Malahan, isu disambut baik pria yang akrab disapa Pak Dek tersebut.
Kepada wartawan saat dihubungi, Sangadji menjelaskan, dengan segala kondisi keterpurukan masyarakat saat ini, ia mengajak harus bisa konsisten dalam membangun daerah.
“Katong harus mempunyai konsitensi dalam dalam membangun daerah Maluku Tengah dan mempunyai prinsip yang sangat tegas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sosial dan budaya masyarakat Maluku Tengah,” ungkapnya.
Lanjut dijelaskan, daerah (kita) harus berusaha untuk merangkul masyarakat dikerjasamakan dengan perusahan-perusahan lokal yang ada di Maluku dalam menangani potensi sumber daya alam yang kita miliki.
“Contoh, kelapa. Tapi kita tidak pernah serius menangani masalah ini sehingga harga kelapa kita menurun kita harpkan kedepan ada pengusaha lokal kita bisa mengembangkan potensi kelapa yang kita miliki ini,” ulasnya.
Contoh yang lain lanjut Sangadji, dibidang parawisata perkebunan itu harusnya digarap dengan konsetensi yang baik dan harus membagi setiap desa. Itu sehingga, desa-desa mempunyai mata pencaharian yang tepat. Jangan secara temporer supaya mereka kalau pulang itu pendapatan yang kontiniu. Nyatanya sekarang, sumber daya alam di Malteng diatur sembraut.
Ia menegaskan, sumber daya alam di Maluku Tengah sangat banyak. Hanya saja, pemerintah kurang serius. Pemerintah cuman memperhatikan porek-proyek yang temporer saja.
Ia menekankan, jika memang dipercayakan masyarakat sebagaimana opini yang berkembang, dirinya siap dan betul-betul serius memperhatikan masyarakat supaya ada perubahan sedikit di Maluku Tengah.
“Terutama kaitan dengan ekonomi budaya supaya mempertahankan budaya katong pela gandong saling menghormati satu dengan yang lain,” pungkasnya.*** RUL