Ambon, CakraNEWS.ID- PERLUASAN Akses Ruko dan pembersihan gorong-gorong di kawasan Mardika kota Ambon dilakukan. Pekerjaan perluasan akses itu diawali dengan pembongkaran pagar yang berada tepat di sepanjang ruko pada tangal 08 Februari 2023 lalu.
Pekerjaan pembenahan dari perusahan mitra pemerintah Bumi Perkasa Timur (BPT) itu tak dapat dipungkiri dampaknya terhadap ratusan Pedagang Kaki Lima (PK) yang lapaknya bersandar di sepanjang pagar tersebut.
Namun jauh-jauh hari sebelum dilaukan pekerjaan, sudah menjalin komunikasi baik pedagang melalui Asosiasi Pedagang Mardika (APMA) dan perusahan berakronim BPT itu.
Alham Valleo dikonfirmasi terkait perihal dimaksud, mengakui, sudah ada komunikasi sebelumnya.
Alham mengakui, meski berat hati membokangkar lapak yang menempel di pagar-pagar ruko, namun demi kepentingan bersama, akhirnya harus melakukannya.
Itu kata dia, sudah melalui kesepakatan bersama. Dimana lapak PKL akan ditata ulang untuk memperindah lokasi tersebut.
“Pembongkaran lapak di pagar pagar Ruko itu sudah melalui rapat bersama dengan PKL. APMA dan paguyuban Terminal dan ratusan PKL sudah sepakat demi kepentingan bersama yang berkesninambungan,” ujarnya
Alham menyatakan, APMA yang dipimpinnya sudah mendapat kata sepakat dengan perusahan mitraan pemerintah dalam hal ini BPT. Yang mana, pembongkaran dilakukan, kemudian, pedagang dipersilahkan membangun kembali tapi dengan catatan-catatan.
“Salah satu catatannya adalah, demi memperindah kawasan itu, serta memperhatikan kelancaran aksesibilitas ruko, maka perlu penataan yang bagus dan seragam,” akui Alham.
Hal ini lanjut dia, kemudian dibawakan dalam rapat bersama yang digelar tanggal 2 Februari 2023 lalu yang dihadiri ratusan pedagang.
Sebelum pembongkaran itu kata Alham, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan BPT untuk mengemasi barang dagangan dan membongkar sendiri lapak di sepanjang Pagar Ruko.
“Sehingga, sampai pelaksanaannya, semua dapat dikendalikan dengan baik,” akui dia.
Dirinya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, baik BPT maupun pemerintah serta terkhusus kepada pedagang yang telah kooperatif Bersama APMA dan Paguyuban sehingga pelaksanaannya tidak ada hal yang berarti.
Senada dengan Alham, ketua Paguyuban Terminal, Ahmad La Gonza mengaku sudah melewati proses demi menyelematkan hajat hidup ratusan PKL.
“Terhadap ini, kami sudah melakukan kesepakatan dengan pihak perusahan PT. Bumi Perkasa bahwa boleh di bongkar namun tidak merugikan PKL,” tandasnya
Dijelaska, bahwa setelah di bongkar dalam kesepakatannya itu akan ada perbaikan drainase, dan sesudah itu lapak akan di bangun kembali.
Diakui, proses pembangunan kembali lapak PKL itu direncanakan akan dibangun seragam dan tertata rapi. Untuknya itu, setelah pembangunan lapak baru nantinya,ada biaya pengembalian pembangunan lapak, sebesar 9 juta sebagaimana kesepakatan lewat pertemuan bersama Kamis kemarin.
“Semua itu ,akan di koordinir oleh pihak paguyuban. Sehingga bagi pribadi dan atas nama ketua Payuguban sudah mutlak dan tidak ada masalah,” ungkap Ahmad.
Pihaknya berharap, proses yang direncanakan tidak berlarut- larut, namun secepat mungkin diselesaikan, sehingga PKL dapat kembali berjualan menyambung hidup mereka,” pungkas dia.*** CNI-02