Mengapresiasi kinerja Polda. Hanya dalam tempo kurang lebih satu Minggu, berkat kinerja hebat penyidik yang ultra profesional, prosesnya berjalan kilat. Dan kami mungkin akan dikalahkan dengan mudah. Tapi yang pasti kami tak akan pernah menyerah. Kami tak akan menyerah. Karna buat kami kebenaran tak bisa dikompromikan. Nurani kami tak bisa dibungkam.
CakraNews.ID – Ahmad Fanani saksi dugaan penyimpangan anggaran kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia 2017 memberikan keterangan resmi sebelum diperiksa di Polda Metro Jaya, Sabtu (24/11). Kegiatan yang digelar oleh Kemenpora RI, tahun 2017 silam, tersebut akhirnya menjadi masalah terhadap PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak selaku ketua umum dan Ahmad Fanani selaku ketua panitia.
“Kami tidak melakukan seperti tuduhan yang dilaporkan tersebut. Ini permainan oknum yang sengaja menjermuskan kami hingga kini,” ungkap Ahmd Fanani kepada CakraNesw.Id Sabtu (24/11) melalui pesan WhatsApp.
Fanani juga mengakui, dibalik kesemuan masalah yang dihadapi, diyakini itu sengaja dimainkan para oknum untuk menumbangkan pihaknya terutama posisi Ketua Umum Dahniz Anzar Simanjuntak dan dirinya sendiri yang maju bertarung pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Jogja 25 November besok.
“Saya mengambil hikmah, Gusti Allah sedang memberikan saya instrumen filter untuk melihat mana lawan, mana mitra politik, dan mana sahabat serta saudara sejati.
Saya terharu membaca pesan demi pesan, pernyataan demi pernyataan, dan video demi video dari segenap sahabat yang bukan saja berangkat dari kepedulian, tapi juga sarat dengan kepercayaan kepada kami yang begitu empatik,” ungkap Fanani.
Dirinya secara pribadi terharu membaca statemen, dukungan, dan doa yg mengalir deras beberapa hari ini.
“Sampai hari ini saya sengaja menahan diri untuk tak mengeluarkan pernyataan atau klarifikasi, kecuali menjawab mereka yang langsung japri, yang memang harus dijawab. Itupun sekedarnya,” akuinya.
Fanani memandang, ini bagian dari cobaan Allah, yang mana sedang memberikan instrumen filter untuk melihat mana lawan, mana mitra politik, dan mana sahabat serta saudara sejati.
Menyoal kasus yang tengah berjalan tersebut, dia mengakui, sedari lama pihaknya diingatkan atas kemungkinan permainan seperti ini. Meski pihaknya tak menyangka ‘permainannya’ akan sekasar dan sekotor ini. Buat pihakya, ini hanyalah konsekuensi dari jalan juang yang ditempuh.
“Kesalahan kami adalah karna kami memilih jalan ini. Karna kami memilih menyuarakan kritik atas ketidakadilan yang telanjang didepan mata. Karna kami memilih tak ikut dalam arus utama,” endusnya.
Jalan yang dipih kata Fanani menjelaskan, karena semata-mata tak mau menjual integritas berapapun harganya. Pihakya memilih tak tunduk, takluk pada kedzoliman.
Terkait kasus yang sedang berupaya keras dituduhkan padanya dan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar saat ini, diri mengapresiasi kinerja Polda. Hanya dalam tempo kurang lebih satu Minggu, berkat kinerja hebat penyidik yang ultra profesional, prosesnya berjalan kilat.
Fanani juga menjelaskan asbab ketidak hadiran pihaknya saat menerima surat panggilan dari kepolisian. Dikronoligskan, Kamis lalu pihaknya diberitahu ada laporan, Jum’at siang tim penyidik meminta keterangan Kemenpora. Jum’at malam terbit surat panggilan untuk hari senin karena sabtu-ahad hari libur. Kemudian Senin siang, kebetulan saya (Fanani) berhalangan hadir, tim penyidik melalui pesan WhatsApp menyampaikan bahwa proses penyelidikan sudah hampir final dan siap naik status ke psnyidikan dengan atau tidak dengan kehadiran Dahnil dan Fanani.
“Luar biasa. Salut untuk tim Polda. Sedari awal kami sadar betul bahwa perjuangan ini tak akan mudah. Yang kami hadapi bukan sembarang kekuatan biasa. Mereka bs melalukan segala cara. Dan kami mungkin akan dikalahkan dengan mudah. Tapi yang pasti kami tak akan pernah menyerah. Kami tak akan menyerah. Karna buat kami kebenaran tak bisa dikompromikan. Nurani kami tak bisa dibungkam.
Hari ini, kami kembali diperiksa. Mohon doanya,” pungkas Fanani menutup keterangannya.*** CNI-02