Namlea, CakraNEWS.ID– Sekertaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Buru, Gadri Fatsey menyampaikan penyesalannya terhadap ketua DPD yang menyeret lembaga hingga masuk pada Rana yang kental akan kepentingan Politik.
Dia bahkan membantah apa yang disampaikan oleh ketua KNPI di salah satu media online terkait dengan dokumen pribadi milik salah satu Paslon adalah mencari panggung politik yang seharusnya tidak dilakukan.
Kepada awak media di Helo Caffe Namlea, pada Rabu(4/9/2024) dia menegaskan, sebagai seorang yang intel apalagi menjubahkan diri mengepalai organisasi besar, harus memahami aturan aturan-aturan yang ada.
“harus paham tentang aturan dan mekanisme lembaga penyelenggara KPU yang telah melakukan tahapan verifikasi online semua berkas bakal calon kepala daerah pasca pendaftar di KPU di masukan secara online jika ada berkas yang bermasalah pasti ditolak oleh aplikasi resmi KPU RI karna semua terkontrol oleh sistem,” tegasnya.
Lanjut Fatsey, segala sesuatu menyangkut persoalan organisasi harus dikaji dengan baik bukan asal asalan mendengar informasi yang belum tau keberadaan kepastian kebenaran nya lalu dengan sikap yang ceroboh keluar di hadapan publik yang pada akhirnya berisiko terancam persoalan hukum.
“Selaku sekertaris KNPI Buru, saya sangat menyayangkan sikap arogansi yang di pertontonkan mencederai Marwah lembaga KNPI Buru dan Maluku pada umumnya,” tegasnya.
Harusnya kata Gadry, ketua KNPI haruslah bijak dalam menjaga situasi politik yang saat ini sedang berjalan bukan ikut terlibat dalam menjustifikasi orang lain apalagi itu menyudutkan salah satu Paslon.
“Dalam situasi ini sekali lagi saya mau mempertegas KNPI bukan lembaga yang seenaknya di pimpin secara personal tetapi lembaga yang memiliki mekanisme organisator. Apa apa dikaji dulu bersama. Kita matangkan benar, baru bicara,” pungkas dia.****