Manado,CakraNEW.ID- Indonesia kembali mengukir prestasi dunia, dengan menghadirkan event pemecahan rekor dunia Selam Guinness World Records (GWR), yang berlangsung di pantai kawasan Megamas, Kota Manado,Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)
Event pemecahan rekor dunia yang digagas oleh Wanita Selam Indoensia (WASI) menyonsong Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 tahun 2019 memecahkan 2 rekor selam dunia di perairan Manado.
Rekor yang berhasil dipecahkan hari ini adalah Guinness World Records pengibaran bendera terlebar di bawah laut (largest unfurled flag underwater) dan penyelaman massal dengan jumlah peserta terbanyak di dunia (most people scuba diving).
Sabtu (3/8/2019), lebih dari 3.000 WITA,ribuan Diver telah memadati dan meramaikan Pantai di Kawasan Megamas, Manado. Mereka bersatu padu dalam event internasional yang digagas WASI yang diketuai oleh ibu Tri Tito Karnavian.
Para diver yang turut ambil bagian dalam event ini sejak pagi hari selepas sholat Subuh, di tenda masing masing mereka menyiapkan berbagai perlengkapan dari tabung, pemberat, google, fin, Yel-yel dan pekik semangat meramaikan setiap tenda peserta.
Nampak Kapolri Jendral Pol.M.Tito Karnavian,P.hd dan Ketua WASI menyelam bersama ribuan diver lainnya dari berbagai komunitas selam, anggota TNI, Polri, Basarnas dan organisasi lainnya. Mereka menyelam dengan catatan waktu 15 menit untuk dinilai oleh para juri GWR. Lima belas menit berlalu, sorak-sorai gembira peserta pun pecah.
Sejumlah pejabat Mabes Polri dan para Kapolda juga ikut berpartisipasi pada Guinness World Record selam ini. Salah satunya Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol. Zulkarnaen Adinegara.
“Kita bersyukur ikut serta dalam kegiatan ini. Bagi saya spektakuler karena kita bersama-sama di dalam air. Saya pernah menyelam waktu di Maluku Utara,” kata Kakorpolairud yang memakai seragam lengkap dan juga basah kuyup usai menyelam. Dikutip CakraNEWS.ID dari halam Humas Ditpoair Baharkam Polri, Sabtu (3/8/2019)
Para diver tampak antusias dan bangga mengikuti event internasional ini. Seperti yang disampaikan oleh AKBP Dedy Prayudi misalnya, diver asal Korpolairud.
“Sangat bangga, ini adalah moment dan kesempatan langka bagi kita penyelam,”kata Dedy yang sejak seminggu lalu sudah berada di Manado.
“Tentu senanglah bisa bertemu banyak penyelam di sini dan turut ambil bagian dalam menciptakan rekor dunia,” kata Dona yang merupakan salah satu peserta Polisi Wanita Kepolisian Perairan.
Para penyelam Ditpolair Korpolairud yang turun ke Manado dipimpin oleh Kombes Pol.Makhruzi Rahman,S.IK,MH,yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubdit Patroli Ditpolair.
“GWR 2019 di Manado ini kita mengirim lebih dari 150 penyelam Polair, syukur alhamdulilah kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan,” ujarnya.
Sementara Dirpolair Korpolairud Brigjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H,M.Hum yang turun langsung membackup kegiatan pengamanan lokasi dengan pelibatan kapal-kapal Ditpolair Mabes, Ditpolair Polda, Polres,unsur TNI AL, Basarnas dan instansi terkait menyampaikan bahwa diperlukan pengamanan khusus dalam mensterilkan dan menjaga lokasi penyelaman sehingga lokasi tersebut aman dan nyaman bagi para penyelam.
“Dengan kesiapan, sinergitas dan kerjasama yang baik dari semua unsur pengamanan, kita bersyukur dan bangga seluruh rangkaian kegiatan pemecahan rekor dunia selam berjalan dengan lancar, aman dan sukses. Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh unsur yang sudah turut ambil bagian dalam pengamanan event ini,” jelasnya.
“Selanjutnya mari bersama – sama kita jaga dan rawat perairan kita yang sangat indah ini, jangan kita rusak dengan tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab demi kelangsungan ekosistem perairan dan pariwisata bawah air,”tutupnya. (CNI/Humas Ditpolairud Baharkam Polri)