Piru,CakraNEWS.ID- Selain adanya dugaan Pemotongan Dana BOS di jenjang Pendidikan Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), hal yang sama juga terjadi pada jenjang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD Kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu di potong 10 juta dari 100 lebih lembaga PAUD dalam jangka tiga tahun. Diketahui, Anggaran ini katanya akan dipergunakan untuk kepentingan Studi Banding (SB) ke luar Daerah (Jakarta).
Menurut salah satu kepala sekolah yang enggan namanya dipublikasikan, mengatakan bahwa anggaran ini disetor ke Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat (Bidang Paud) dengan cara di cicil setiap kali pencairan.
Anggaran yang minim itu seharusnya dipergunakan untuk kepentingan sekolah dan kesejahteraan guru itu, justru dipergunakan untuk kepentingan Studi banding yang akan dilaksanakan 2023 kedepan.
“Coba dibayangkan saja, setiap satu lembaga PAUD menyetor 10 juta dengan jumlah paud di kabupaten SBB berkisar 100 lebih, maka dipastikan sekitar 1.M lebih yang di setor ke dinas pendidikan kabupaten SBB (Bidang Paud)”, Ungkap Sumber.
Mirisnya lagi, Uang tersebut di transfer bukan ke rekening lembaga, melainkan ke rekening pribadi (Oknum Pegawai di Disdikbud) berdasarkan bukti transfer yang diterima media ini oleh sumber.
Padahal, beberapa paud yang anggaran BOP nya per satu kali pencairan hanya sebesar Rp 5.000.00 Juta, jika di potong untuk kegiatan studi banding dan proses pengurusan ini dan itu, maka sekolah tidak akan mendapatkan apapun.
“Apakah dengan cara dipotong dana BOP seperti saat ini bisa mencerdaskan anak bangsa ataukah mencerdaskan para pegawai yang akan melakukan studi banding”, Tuturnya
Untuk itu, Sumber meminta kepada Penjabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat, Andi Chandra As’Adudin untuk segera memberikan teguran keras kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seram Bagian Barat Johan Tahiya.*** CNI-03