Dobo,CakraNEWS.ID- Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Kepulauan Aru Periode 2018-2021 berlangsung di Aula Sitakena Dobo,Selasa (13/8/2019). Acara tersebut di lakukan seminar tentang Malapraktik.
Hadir dalam kegiatan pelantikan Pengurus IDI, Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey, Istri Bupati Serly Gonga, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Kepulauan Aru dr Marthin Haurissa, para pimpinan OPD, Direktur RSUD Cendrawasih Dobo dr H. Darakay, para Dokter dan undangan Lainnya.
Wakil Bupati Aru, Muin Sogalrey dalam sambutannya mengatakan, Dokter Indonesia adalah warga bangsa yang ikut aktif dalam gerakan menyehatkan masyarakat, bangsa dan Negara , yang sadar akan hak dan kewajibannya serta peran dan tanggung jawabnya kepada umat manusia dan bangsa, dalam kehidupan keprofesian.
Dalam dharma bhaktinya sebagai salah satu pilar pokok pembangunan kesehatan, dokter Indonesia perlu meningkatkan peran advokasi kesehatan,pelaku-pengubah(Agent of Change),dan profesionalisme dengan berpegang teguh pada sumpah dokter dan kode etik kedokteran Indonesia, menuju kehidupan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 48 H ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru, saya mengucapkan selamat kepada Pengurus IDI Cabang Kepulauan Aru yang baru d1 lantik dengan harapan dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran dalam membangun kesehatan yang lebih baik lagi di Kabupaten Kepulauan Aru,” kata Muin Sogalrey.
Lanjut Sogalrey mengingat IDI merupakan organisasi Profesi yang terdiri dari orang-orang intelektual, maka keberadaan IDI kedepan di harapkan supaya bisa menyusun program-program ktea yang sinkronkan dengan program-program ktea di Organisasi Perangkat Daerah terkait, dalam upaya perbaikan tingkat kesehatan di Kabupaten Kepulauan Aru dan IDI bisa berkiprah yang lebih baik lagi kedepannya.
Hal ini disebabkan karena perbandingan jumlah Dokter dengan jumlah Penduduk yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru masih kurang, yang secara faktual sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru.
“ Pada tahun 2018 derajat kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru mencapai 62,74%, artinya sampai dengan tahun 2018 peluang hidup rata-rata penduduk Kabupaten Kepulauan Aru telah mencapai 62% per tahun. Harapannya akan meningkat setiap tahun,”tutur Sogalrey.
Lanjut dikatakannya, pada tahun 2018, di Kabupaten Kepulauan Aru selain tersedianya sebuah rumah sakit, juga terdapat 4 unit puskesmas rawat inap, 30 unit puskesmas non rawat inap, puskesmas pembantu sebanyak 28 unit, posyandu 158 unit, instalasi farmasi 1 unit.
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Kepulauan Aru juga sampai tahun 2018 mengalami peningkatan. Jumlah dokter umum sebanyak 12 orang, dokter PTT sebanyak 31 orang, dokter gigi 1 orang, dokter spesialis 1 orang, bidang P’I‘T sebanyak 25 orang, bidan PNS sebanyak 54 orang, perawat tercatat 210 orang, tenaga gizi 16 orang, tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 24 orang, tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 11 orang, dan tenaga analis kesehatan sebanyak l orang. S
“Saya berharap anak-anak dan generasi muda kita yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru untuk kuliah di Kedokteran dan kembali bertugas di daerah kita ini. Saya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana yang telah bekerja keras menyatukan kegiatan Pelantikan IDI Cabang Kepulauan Aru Periode 2018-2021 dengan Workshop dengan tema ‘Malpraktik Medis’ yang diikuti oleh tenaga Dokter, Bidan dan Perawat, dengan tujuan; para dokter harus mengetahui tentang aturan-aturan dan batasan dalam praktek kedokteran,”Ungkapnya.
Ia berharap bersama dengan dilantiknya organisasi IDI Kepulauan Aru, dapat memadukan segenap potensi dokter Indonesia di daerah dan pusat, meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan diri dan profesi kedokteran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. (CNI-DW)