Ambon, CakraNEWS.ID– Expo Pendidikan II Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, berdampak positif bagi penjualan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terlibat dalam kegiatan tersebut, Kamis (16/05).
Brenda Hukom, pemilik CnE Macra saat ditemui mengungkapkan bahwa kegiatan Expo Pendidikan ini merupakan kegiatan expo pertama yang animo mahasiswa dan dosennya serta daya belinya bagus.
“Kegiatan exponya bagus, lalu animo mahasiswa juga bagus sekali bahkan lebih bagus dari kampus-kampus lain selama beta mengikuti expo. Lalu daya beli mahasiswa dan dosen juga bagus. Ya setidaknya dalam satu hari itu bisa balik modal gitu, pokonya melebihi ekspektasi lah. Soalnya berapa kali ikut expo itu seng sampe ekspektasi bagitu. Kalo di IAKN ini setiap hari ada produksi lagi,” akui Brenda.
Sama seperti Brenda, salah satu penjaga (anonim) stand Azael Collection saat diwawancarai menyampaikan apresiasi terhadap IAKN.
“Expo di IAKN Ambon ini bagus, animo dosen-dosen dan mahasiswa bagus sekali. Kebetulan pernah ikut di beberapa kampus lain, semoga diadakan setiap tahun sehingga kami dari UMKM bisa terbantu dengan berjualan disini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kegiatan expo itu berlangsung selama 4 hari, sejak tanggal 14-17 Mei 2024.
Bertepatan dengan momentum Hari Pattimura, Expo Pendidikan mengusung tema, “Pattimura Muda, Berkarya Bagi Negeri.”
Kegiatan diikuti 10 UMKM yaitu Azael Collection, Pisang Tongka Langit, CnE Macra, Saltandligth, Rujak Natsepa, Violin Galery, KulinerByMagz, Levanict88, Mie Cempaka, Bubble Drink.
Salah satu penanggung jawab Expo Pendidikan II tahu 2024, Yamres Pakniany mengungkapkan, kegiatan Expo II ini dikuti sekitar 10 UMKM yang ada di kota Ambon.
Dia mengakui, sebetulnya ada sekitar 30-an UMKM yang daftar, namun panitia batasi 10 UMKM saja, sehingga expo itu tidak terlihat persaingan satu sama lainnya.
Kepala Prodi Pendidikan Sosiologi tersebut menambahkan bahwa UMKM yang terlibat di utamakan yang berkaitan dengan kekhasan Maluku.
“UMKM yang mendaftar itu di utamakan yang berkaitan dengan kekhasan Maluku. Missalnya souvenir, yang dipilih itu memang yang varian jualannya kekhasan Maluku begitu, ada rujak natsepa, ada juga varian mie yang bahan dasarnya sagu,” katanya.
Ketua panitia Expo, John Lakafin, saat dimintai keterangan membenarkan bahwa UMKM yang dipilih adalah yang berhubungan dengan Maluku.
“UMKM yang diinventaris panitia itu ada 4 yang terlibat, bergerak dibidang food court, ada yang dibidang souvenir, ada juga yang fashion (pakaian) tapi rata-rata yang bergerak di souvenir dan pakaian itu adalah pakaian dan souvenir local yang berhubungan dengan Maluku” singkat dia.*** CNI-04