Ambon, Maluku – Tim Kementerian Kesehatan RI yang dipimpin langsung Dr. Imam spesialis patologi, didampinggi Dr. Esa Kepala Balai Besar Labortorium Kesehatan Surabaya, dan Dr. Akmal, melakukan survei Akreditasi laboratorium Kesehatan Provinsi Maluku. Dalam pembukaan yang berlangsung di Balai Labortorium Kesehatan, provinsi Maluku, kamis (22/11).
Mewakili ketua tim Survei, Dr. Akmal dalam sambutannya, mengatakan akreditas akan memberikan jaminan bagi masyarakat yang ada di provinsi Maluku bahwa apa yang diperiksa Balai Laboratorium Kesehatan itu benar adanya.
Hal ini sejalan dengan peraturan pemerintah nomor 2 tahun 2017 tentang standar pelayanan minimal dari 12 standar terkait bidang kesehatan, terkait dengan pemeriksaan laboratorium.
“Bisa bayangkan penyakit yang berbahaya selama ini, yang ada di air dan makananan di anggap oleh laboratirum baik namun ternyata tidak. Untuk itu, diperlukan akreditas, sehingga hasil labortorium benar-benar bisa dipercaya masyarakat,”ucapnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pemerintah daerah provinsi Maluku, melalui Dinas Kesehatan memperhatikan hal ini dengan baik, dalam optimalisasi akreditas.
Sementara itu, Gubernur Said Assagaff, dalam sambutannya dibacakan staf Ahli pembangunan dan sumber daya manusia, setda Maluku Halim Daties, memberikan apresiasi pelaksanaan kegiatan ini, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan menuju kualitas hidup menuju Indonesia yang sehat dan sejahtera, khususnya di provinsi Maluku. Dijelaskan, derajat kesehatan di Maluku menunjukan kemajuan yang signifikan.
Usia Harapan Hidup (UHH) di Maluku menunjukan peningkatan selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2012, UHH Maluku adalah 64,77 tahun, meningkat menjadi 68,7 tahun pada tahun 2016. Meskipun demikian masih ada disparitas angka yang cukup tinggi antar kabupaten/kota.
Untuk memaksimalkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Maluku, tentunya menjadi tanggungjawab semua sektor melalui peran masing-masing yang tekah terpetakan dalam RPJMD dan Rencana Strategis.
Menurjtnya, hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Maluku Tahun 2014-2019 memberikan prioritas pada meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya pemertaan dan mutu sumber daya kesehatan yang tentunya didasarkan pada pendekatan gugus pulau.
Kata Assagaf, pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
“Untuk mencapai tujuan mulia tersebut, maka tidaklah cukup hanya mengandalkan kerja keras saja, namun kita dituntut untuk kerja cerdas. Untuk itu, perlunya memperbanyak inovasi, sinkronisasi Provinsi dan Kabupaten terhadap penajaman identifikasi masalah harus bisa diwujudkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring evaluasi,”ucapnya.
Oleh karena itu, menurutnya tujuan pelaksaan akreditasi laboratorium untuk memotret sejauhmana penerapan pelayanan Laboratorium Kesehatan baik dibidang administrasi manajemen, maupun bidang upaya kesehatan perorangan termasuk upaya-upaya pengembangan sudah sesuai standar dan mutu pelayanan yang diterapkan di laboratorium Kesehatan.
“Dengan demikian, kegiatan yang dilaksanakan benar-benar mempunyai daya ungkit tinggi untuk menjawab pencapaian pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku,”tandasnya.
Dirinya berharap Jajaran laboratorium Kesehatan Provinsi Maluku dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan mampu menerapkan standar dan mutu pelayanan dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan Laboratorium di provinsi Maluku Tahun 2018 merupakan tahun terakhir pembangunan daerah periode tahun 2015-2019. Lebih lanjut dikatakan, pada tahun ini akan dilakukan evaluasi periode pembangunan daerah.
Untuk itu, ungkap orang nomor satu di daerah ini, akreditasi menjadi kegiatan yang sangat penting, memantau mutu, menilai sejauhmana mutu pelayanan yang diberikan sehingga kita dapat mengetahui capaian keinerja Laboratorium Kesehatan Provinsi Maluku dan apa yang menjadi visi misi kita bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan di provinsi Maluku dapat terwujud.** CNI-02