Site icon Cakra News

Timpali Komentar Abal-Abal Benhur, Ruhunussa: Lupa Kabaikan Tuhan, Lupa Jati Diri

Ambon, CakraNEWS.ID– Pernyataan Benhur G Watubun ketua DPRD provinsi Maluku usai peringatan HUT RI ke-79 disangga keras Ibrahim Ruhunussa.

Ruhunussa melalui video yang diterima redaksi, Minggu (18/08) menyebutkan, Benhur merupakan salah satu politisi Maluku yang tidak berprestasi alias Wanprestasi.

Ruhunussa menegaskan, kalau seorang Benhur bicara soal Kemakmuran di Maluku, coba falshback ke belakang dari Gubernur ke Gubernur. perihal Kemakmuran, siapa yang telah mewujudkan itu.

“Kita bicara yang fair saja. Harus Jujur. Bapak Murad Ismail selama masa periode berturut-turut dapat mencipkatan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hasil audit BPK. Bukan audit Benhur,” tegas Ruhunussa.

Ruhunussa selanjutnya mericikan, jamannya Murad Ismail (MI) menjadi Gubernur Maluku, saat itu melewati sejumlah fase yang sulit. Mulai dari kemiskinan eksterem, kemudian bencana gempa bumi yang besar, hingga bencana Covid-19 yang mendunia.

“Data nasional menujukan, Kemiskinan Ektrem Maluku ditepis dengan ekonomi Maluku diatas rata-rata massa MI memimpin. Dan Mampu melewati Fase yang sangat sulit tersebut. Selajutnya, yang mana bencana alam, Maluku mampu menunjukan ekonomi yang melampaui standar Nasional. Itu keberhasilan dari Gubernur Maluku,” papar Ruhunussa.

Lanjut dikatakan, kalau Benhur bicara mengevaluasi, apalagi bicara soal prestasi, Jangan kemudian menilai, bahwa PDIP Perjuangan Empat Kursi di masa Murad Ismail menjadi Gubernur. Itu keliru besar.

“Jadi Orang Politik itu harus cerdas. Di jaman itu, Murad ISmail menjadi Gubernur, Jadi Ketua DPD PDI Perjuangan, sudah melalui fase pemilihan legisltaif,” terang Ruhunussa.

Lanjut dijelaskan, justru prestasi itu seperti di Partai Amanat Nasional (PAN). Begitu Murad Ismail Jadi Gubernur, kemudian pindah ke partai PAN, menjawab keingan partai dan menjadikan PAN sebagai pemenang pertama di Maluku secara nasional. Dari satu Kursi menjadi tiga kursi.

“Kalau anda prestasinya apa. Dari pemenang pemilu 2019 kemudian menjadi urutan ketiga d tahun 2024, itu namanya wan prestasi. Jadi anda jangan terlalu sombong,” ungkap Ruhunussa menekan.

Dirinya meyakini, masyarakat Maluku sudah tidak suka lagi dengan Benhur G Watubun. Ini Akibat dari keseringan menunjukan congkak, kesombongan dan angkuh.

“Saya yakin Masyarakat maluku mulai tidak suka dengan anda.Kenapa ??? karena anda trlalu angkuh dan menunjukan kesombongan padahal ibaratnya seperti tong kosong bunyi nyaring. Tapi terus memukul dada,” papar Legislator terpilih itu.

Ruhunussa tegas mengajak Benhur untuk sadar posisi. Apalagi mau bicara soal evalusasi Gubernur sebelumnya. Bandingkan Gubernur dengan Benhur tidaklah sepadan.

“Anda harus sadar dan bicara dengan data jika mau bicara tentang evaluasi gubernur sebelumnya. Dijaman Murad Ismail begitu banyak prestasi yang telah diukir. Anda tidak mengakui karena anda tidak memiliki jiwa yang baik,” terang Ruhunussa.

Menurut Ruhunussa, pandangan Benhur dari sudut yang sangat sempit, Sudut yang penuh dengan kebencian. Berbeda dengan masyarakat Maluku umumnya yang mengakui kepemimpinan Murad Ismail.

“Untuk itu, saya mau menyampaikan kepada Saudara Benhur untuk hati-hati. Tanda-tanda kejatuhan orang jika ia menunjukan keangkuhan dan kesmbongannya. Dan kita akan menunjukan dalam Pilkada serentak nanti di provinsi Maluku. Saya Haqul Yakin, ini tanda-tanda kejatuhan seorang benhur,” ungkapnya.

Benhur Diendus Lupa Kabaikan Tuhan, Lupa Jati Diri

Ruhunussa lanjut menegaskan, Benhur harus sadari, jangankan dipadukan dengan Murad Ismail, dengan dirinya (Ibrahim Ruhunussa) saja tidak sepadan.

Ruhunussa mengilustrasikan kebenaran menjadi anggota DPRD dengan melewati proses yang normal. yang mana secara sah mengambil kedaulatan masyarakat. Anda jadi anggota dewan dengan proses Pergantian Antar Watu (PAW), yang mana menghakimi, dan tentu orang merasa dirugikan. Anda menjadi ketua DPRD juga begitu sama prosesnya.

“Kita harus Plasback tentang sejarah sehingga kita tidak lupa dengan asal usul dan proses kita. Anda mau menjadi ketua DPRD, saya tahu betul anda sering datang di Wailela. Sering datang di kediaman saat MI menjadi ketua DPD. dan Saya mengikuti betul apa yang dibicrakan, apa yang diisukan. Menurut saya begitu anda menjadi ketua DPRD, anda mulai menyerang, menghakimi, hingga anda memfitnah MI. Dari situ saya melihat suadara tidak memiliki jiwa kemanusiaan.”

“Anda lupa dengan kebaikan orang. Sebagai orang asli Maluku, orang adat Maluku, Budaya, Etika, adab itu harus dijaga. Kebaikan orang sekecil apapun. Sebesar biji jara seklaipun, kebaikan orang itu tidak boleh kita lupa,” tambah Ruhunussa membeberkan pandangannya.

Ruhunussa minta Benhur kembali pada wujud asli orang Maluku. Yang memegang teguh etika dan adab. Ini agar memicu kesadaran, bahwa dibalik proses kehidupan ada kebaikan-kebaikan Tuhan yang dittipkan melalui tangan-tangan Manusia untuk saling berbuat baik kepada orang lain.

“Jangan kemudian anda lupa proses itu. Kemudian mengancungkan jari lalu seakan akan menuduh, memfitnah menebar kebencian terhadap MI. Menurut saya anda lupa menjadi seorang anak adat Maluku yang berkarater tidak pernah lupa dengan adab terlebih kebaikan orang,” pungkasnya.*** CNI-02

Exit mobile version