Kepri,CakraNEWS.ID- Operasi Ketupat 2019, pengamanan pelaksanaan arus mudik lebaran serta perayaan Idul Fitri 1440/Hijria, yang berlangsung selama 13 hari, terhitung dari tanggal 29 Mei 2019 hingga tanggal 10 Juni 2019, akan dikawal oleh personel gabungang TNI-Polri bersama Instansi Pemerintah sebanyak 160.335 personel.
Hal ini yang diungkapkan Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi, Prof H. M.Titi Karnavian, Ph.D dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol,Andap Budhi Revianto,S.IK selaku inspektur apel pada apel Operasi Ketupat Seligi 2019, bertempat dihalaman upacara Mapolda Kepri, Selasa (28/5/2019).
Operasi Ketupat Tahun 2019 yang berlangsung dalam kurun waktu selama 13 hari, akan diselenggarakan di seluruh 34 Polda dengan 11 Polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua. Operasi ketupat 2019 akan melibatkan 160.335 personel gabungan, terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 personel TNI, 18.906 personel Kementerian dan Dinas terkait, 11.720 personel Satpol PP, 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 personel organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. Akan digelar 2.448 Pos Pengamanan, 764 Pos Pelayanan, 174 Pos Terpadu, dan 12 lokasi check point sepeda motor, pada pusat aktivitas masyarakat, lokasi rawan gangguan kamtibmas, serta lokasi rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas,”ungkap Kapolda Kepri, mengutip amanat Kapolri
Kapolri mengatakan, Opersi Ketupat 2019 dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas berupa, aksi serangan teror, baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri. Selain itu pula berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan,penjambretan, begal,dan premanisme,aksi intoleransi dan kekerasan,seperti aksi sweeping oleh ormas, gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara.
Permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, dan bencana alam, tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat Tahun 2019. Dengan objek pengamanan dalam Operasi Ketupat Tahun 2019, antara lain berupa 898 terminal, 379 stasiun kereta api,592 pelabuhan,212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid, dan 3.530 objek wisata.
Ia mengatakan, 2 tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan apel gelar pasukan ini:
- Pertama, apel gelar pasukan diselenggarakan untuk mengecek kesiapan personel, peralatan, dan seluruh aspek operasi, termasuk sinergisitas dan soliditas komponen penyelenggara.
- Kedua, apel gelar pasukan diselenggarakan dengan maksud untuk menunjukkan kesiapan penyelenggaraan operasi kepada publik, sehingga akan menumbuhkan ketenangan, rasa aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Beberapa perhatian untuk menjadi pedoman, sebagai berikut:
- Pertama, persiapkan secara optimal seluruh aspek penyelenggaraan operasi. Hal tersebut bertujuan agar operasi dapat terselenggara dengan sukses, aman, dan lancar.
- Kedua, terus pertahankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh personel dalam menghadapi setiap potensi gangguan sepanjang penyelenggaraan operasi.
- Ketiga, terus jaga dan pelihara soliditas dan sinergisitas seluruh komponen penyelenggara operasi. Hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat mencederai keberhasilan pelaksanaan tugas.
- Keempat, laksanakan setiap penugasan dengan penuh semangat, kebanggaan, dan tanggung jawab, demi keberhasilan pelaksanaan operasi.
“Kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat Tahun 2019, saya selaku Kapolri mengucapkan: ‘ SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1440/HIJRIA, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN,”tutur Kapolri. (CNI-01)