Site icon Cakra News

Wa Ida: Dari Cemas ke Lega, JKN Jadi Penyelamat Kesehatan Keluarga

Ambon, CakraNEWS.ID– Bagi Wa Ida (47), warga Dusun Oli, Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, kesehatan adalah hal yang tak ternilai. Namun, sebagai seorang petani, ia sering kali mengabaikan kesehatannya sendiri.

Beruntung, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir sebagai penyelamat, memastikan ia dan keluarganya tetap terlindungi tanpa harus khawatir soal biaya pengobatan.

Sejak terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), Wa Ida merasa lebih tenang karena iuran kesehatannya ditanggung oleh pemerintah. “Kadang kita lupa menjaga kesehatan, dan penyakit bisa datang kapan saja. Dengan JKN, saya tidak perlu panik kalau tiba-tiba sakit,” ujarnya.

Demi Anak, Ibu Ini Tak Mau Ambil Risiko

Kepedulian Wa Ida terhadap kesehatan keluarganya semakin besar setelah dua anaknya awalnya tidak masuk dalam peserta PBI. Tanpa ragu, ia mendaftarkan mereka sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan rutin membayar iuran setiap bulan.

“Saya tidak mau berjudi dengan kesehatan anak-anak. Sakit bisa datang kapan saja, dan saya ingin mereka bisa mendapat pengobatan tanpa kendala biaya,” katanya. Keputusan itu terbukti tepat, mengingat kesehatan adalah investasi jangka panjang bagi keluarga.

Dilarikan ke Rumah Sakit, Bebas dari Biaya Berkat JKN

Suatu hari, Wa Ida mengalami nyeri perut hebat yang membuatnya harus segera dibawa ke RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Setelah pemeriksaan, dokter mendiagnosisnya dengan radang usus—penyakit yang bisa dipicu oleh pola makan tidak teratur dan kurang istirahat.

“Sebagai petani, saya sering menunda makan dan kurang memperhatikan asupan makanan. Akibatnya, saya harus dirawat selama satu minggu,” tuturnya.

Namun, di tengah rasa sakit, ada kelegaan: seluruh biaya pengobatan ditanggung JKN. Ia juga mengapresiasi pelayanan rumah sakit yang responsif dan profesional. “Dokter dan perawat tidak membeda-bedakan pasien. Kalau ada yang tidak saya mengerti, mereka menjelaskan dengan sabar. Bahkan saat infus saya bermasalah, perawat cepat tanggap membantu,” katanya.

JKN, Harapan bagi Banyak Keluarga

Wa Ida merasa bersyukur menjadi peserta JKN. Tanpa program ini, ia mengaku akan kesulitan menanggung biaya pengobatan yang bisa sangat mahal.

“Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena program ini benar-benar membantu. Hingga kini, saya rutin menggunakan JKN untuk kontrol kesehatan, dan keluarga saya juga merasakan manfaatnya. Semoga JKN terus berjalan agar lebih banyak masyarakat yang terbantu seperti saya,” tutupnya.*** CNI-04

Exit mobile version