Kepri,CakraNEWS.ID- Tatap muka Direktorat Bina Masyarakat (Dit Binmas) Polda Kepulauan dengan Da’i dan Gembala Kamtibmas Mitra Polri dalam rangka mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif jelang proses pencoblosan Pemilihan Umum dan Pemilihan Legislatif,pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Kegiatan tatap muka yang berlangsung di Aula PIH Kota Batam, dengan melibatkan sekitar 300 orang tersebut, dihadiri oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs. Yan Fitri Halimansyah, MH, didampingi oleh Dirbinmas Polda Kepri dan Dirintelkam Polda Kepri. Dan Turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Batam, Ketua Dewan Masjid Kota Batam, Ketua FKUB Kota Batam dan Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Batam,Rabu (27/3/2019).
Dalam sambutan Wakapolda Kepri mengatakan, sebagai provinsi yang kaya akan keaneka ragamana suku, budaya dan bahasa, kerukunan antara umat beragama merupakan warisan leluhur kepada anak cucu. Hal tersebut haruslah teruslah dijaga dan dilestarikan dalam bingkai kehidupan kerukaunan antar umat bergama yang tercermin dari para Pemimpin Umat Beragama yang ada di Provinsi Kepulauan Riau
“Kita diwarisi sumber daya alam, budaya, suku dan bahasa yang begitu banyak dan disatukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hidup rukun dan damai sehinga kewajiban kita adalah mewariskan kembali hal tersebut kepada anak cucu kita. Dai dan Gembala adalah panutan bagi umat, sehingga harus menyampaikan segala kebaikan-kebaikan yang mempunyai referensi yang jelas,” tutur Waka Polda.
Jenderal Polri berpangkat satu bintang emas itu mengatakan, sebagai Daerah yang berbatasan langsung dengan Negara tetengga,Malaysia dan Siangapura, Kota Batam, merupakan Kota percontohan dalam menjaga etalase bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan budaya Melayu sebagai payung kebudayaan di Kepri.
“Kota Batam harus bisa menjadi contoh bagi Daerah lain, karena kita berbatasan langsung dengan Negara tetangga sehingga menjadi Etalase bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bersama jaga budaya Melayu sebagai payung kebudayaan di Kepri karena mengacu pada penyebaran manusia Melayu bukan merupakan suatu suku, karena kita berasal dari asal yang sama,”Ucapnya.
Dirinya berharap, memasuki minggu-minggu persiapan proses pencoblosan Pemilu dan Pileg 2019 yang terhitung tinggal 20 hari, para Da’I dan Gembala dapat mengajak umat untuk bersama menyukseskan pesta demokrasi 5 tahunan dengan damai dan suka cita tanpa ada perbedaan pandangan politik.
“Menghadapi pesta Demokrasi yang kurang lebih 20 hari lagi, saya harap para Da’i dan Gembala dapat mengajak para jama’ahnya untuk datang ke TPS dengan suka cita, jangan kita saling terpecah, saling hujat, saling benci hanya karena perbedaan pandangan politik. Dalam pandangan Islam, Ghibah dan Fitnah merupakan hal yang dibenci oleh Allah SWT, sehingga mari kita jaga kebhinnekaan ini dengan melawan hoax, fitnah, dan sebagainya, jangan sampai hal-hal negatif tersebut keluar dari rumah ibadah kita. dukungan dan Doa dari segenap lapisan masyarakat agar Pemilu 2019 berlangsung aman, lancar dan damai karena keberhasilan Pemilu adalah untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,”Harapnya.
Lanjut dikatakannya, sesuai perkembangan zaman anak-anak kita bisa mendapatkan pelajaran agama dari internet, namun mereka tidak bisa mendapatkan Suri tauladan dari Da’i dan Gembalanya. Sehingga diharapkan para Da’i dan Gembala dapat bersama-sama untuk berikan contoh yang baik, sebagai tauladan bagi generasi penerus kita.
Diakhir acara tatap muka tersebut, Wakapolda Kepri dan tamu undangan menyerahkan Kartu Tanda Anggota Mitra kamtibmas Polda Kepri dan penyerahan Baju Koko dan baju Batik Da’I dan Gembala Kamtibmas. (CNI-01)