Maluku,CakraNEWS.ID- 3.200 personil gabungan TNI/Polri di serang dua kelompok masa pendukung pasangan calon saat perhitungan suara yang berlangsung di lokasi lapangan merdeka Kota Ambon,Provinsi Maluk. Aksi kekecewaan tersebut meluas hingga menimbulkan kekacauan didalam Kota Ambon.
Dua kelompok massa pendukung paslon yang tidak puas dengan hasil Pemilu di Kota Ambon, kemudian melakukan aksi protes hingga terjadi bentrokan antar warga dan pendukung parpol.
TPS dirusak, terjadi pembakaran dan pelemparan batu hingga tindakan anarkis. Terdapat tiga tingkatan kondisi skenario yang menentukan pengamanan, yaitu aman, agak rawan, dan rawan.
Di tahap awal, akan diusahakan negosiasi oleh para Babinsa dan Babinkamtibmas. Jika situasi mulai memanas, satuan Dalmas (Shabara) akan diturunkan. Ketika situasi sudah memasuki tahap rawan, giliran anggota Gabungan TNI-Polri yang dikerahkan.
Gas air mata dan kendaraan water cannon juga mulai digunakan untuk menenangkan massa. Tembakan-tembakan water cannon diarahkan kepada massa yang anarkis.
Aparat kemudian membawa korban yang terluka dan meninggal dunia dengan ambulans ke rumah sakit. Setelah itu diadakan mediasi oleh Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Fendri dan Kapolres Pulau Ambon P.P Lease AKBP Sutrisno Hadi Santoso.
Akhirnya massa dapat diredam dan kondisi kembali kondusif. Setelah diberikan arahan agar tidak terprovokasi, masyarakat dan pendukung parpol membubarkan diri kembali menuju rumah masing-masing, demikian
Guna mengamankan Pemilu tahun 2019 mendatang agar dapat berjalan dengan lancar dan aman, TNI-Polri di Wilayah Maluku menggelar kegiatan Apel Gelar Pasukan yang dilanjutkan dengan Simulasi Pengamanan Pemilu Tahun 2019, bertempat di Lapangangan Merdeka, Ambon, Kamis pagi (07/01/2019) Sebanyak 3200 Personil gabungan TNI-Polri dan Pemda diterjunkan dalam kegiatan tersebut. Terdapat ratusan orang yang bertindak sebagai massa, sebagian merupakan Aparat Pengendali Massa (Dalmas), sebuah pertunjukan simulasi Pemilu yang dilakukan oleh TNI/Polri di Maluku, Kamis (7/2/2019).
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq dalam amanatnya mengatakan, Apel gelar pasukan ini diselenggarakan untuk menyelaraskan koordinasi antara TNI, Polri dan Pemda dalam rangka pengamanan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2019 mendatang.
Serta meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan yang tinggi guna dapat mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya proses pesta demokrasi tersebut.
“Jadi kegiatan ini merupakan rangkaian kesiapan kita dalam menghadapi pemilu nanti, kegiatan ini hanya simulasi yang tidak diharapkan terjadi” ujar Pangdam.
Usai Apel gelar pasukan, Pangdam dengan didampingi Danlanud Pattimura Kolonel Pnb Antariksa Anondo, Danlantamal IX/Ambon Laksma TNI Antongan Simatupang, Kabinda Maluku Brigjen TNI Khairully, Perwakilan Gubernur Maluku yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Maluku Bid Pembangunan dan Perekonomian Roni Tairas dan Kapolda Maluku Irjen Pol, Drs Royke Lumowa, meninjau kesiapan personil dan Ranpur/Randis yang digunakan pada Simulasi Pengamanan Pemilu Tahun 2019. (CNI-01)