Kepri, CakraNEWS.ID– Peradaban perkembangan Bangsa Indonesia yang berciri khas adat istiadat sebagaimana menjadi keinginan para pendahulu-pendahulu, dengan mendeklarasikan kehidupan bernegara serta menjadi kader-kader terdepan bagi Negara-Negara lain.
Hal tersebut sudah tentunya tidak terlepas pisahkan dari peradaban rumpun bahasa Melayu, sebagai bahasa perekat Bangsa Indonesia sebagai tonggak dimulainya peradaban berdirinya organisasi-organisasi terkemuka yang menghimpun setiap potensi Bangsa Indonesia untuk lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan Bangsa.
” Mendeklarasikan kehidupan bernegara yang sesuai dengan keinginan-keinginan pendahulu kita menjadi pemersatu dalam kebhinekaan menjadi kader terdepan dan etalase dari Bangsa Indonesia, tidak terlepas dari pada keinginan dan kerinduan kita untuk melaksanakan kehidupan yang tentram,aman,damai menuju Pemilu 2019.Tidak ada perselisihan ataupun konflik di tengah-tengah kehidupan sosial, baik dikalangan semua Organisasi-Organisasi Masa yang ada di Kepulauan ini yang merasa memiliki keinginan dan tujuan yang sama mari kita bergabung untuk menjaga situasi Kamtibmas di Kepulauan Riau hingga akhir dari 2019,” tutur Pembina Perhimpunan Melayu Raya Kepulauan Riau, Brigjen Pol, Yan Fitri Halimansyah, saat ditemui Wartawan, usai menghadiri Pelantikan Pengurus Perhimpunan Melayu Raya, Kota Batam, di Goleden Viev Hotel Rabu (9/1/2019) malam
Menurutnya, selaku organisasi yang menjunjung tinggi rasa persaudaraan, Kepolisian Melayu Raya mengakomodir semua potensi generasi bangsa untuk berkumpul dalam wadah dan sebuah rumah Melayu Raya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul di tengah-tengah kehidupan sosial.
” Sebagai organisasi nasionalis, yang menjunjung nilai-nilai persaudaraan, proses penyelesaian masalah yang terjadi di Perhimpunan Melayu Raya tidak menjadikan permasalahan-permasalahan itu menjadi permasalahan umum, tetapi setiap anggota dari Melayu Raya harus mampu menjadi polisi bagi dirinya mereka sendiri,” ungkap Jenderal Polri berpangkat satu bintang emas itu.
Dikatakannya, pranata dalam menyelesaikan pelanggaran yang sudah berlaku di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam konteks Perhimpunan Melayu Raya, dengan menghimpun semua element masyarakat yang bergabung dalam perhimpunan bangsa lain yang tidak terbatas pada kalangan kalangan tertentu.
” Perhimpunan Melayu Raya selalu terbuka untuk seluruh potensi masyarakat yang ada di Kepulauan Riau.Tentunya untuk menyelesaikan permasalahan dan mengangkat ekonomi kerakyatan dengan arah utamanya adalah menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan, sebagaimana yang tertuang dalam konsep empat pilar kebangsaan yaitu menjaga tentang Pancasila kemudian Undang Dasar 1945 NKRI dan kebhinekaan Bhinneka Tunggal Ika,” Ucapnya.
Ia menuturkan, dalam konteks aktualisasi diri dan resolusi yang ada di Perhimpunan Melayu Raya yang ada di Kepulauan Riau dapat menjadi suri tauladan serta contoh tentang hidup berbangsa dan bernegara sesuai dengan norma norma dan adat dari budaya- budaya ketimuran.
” Perhimpunan Melayu Raya yang ada di Kepri, yang di barengi dengan budaya ketimuran kita, merupakan cermin budaya tinggi yang tergambarkan salah satunya merupakan refleksi dari pada organisasi-organisasi pendahulu kita seperti, Budi Utomo, Sumpah Pemuda. Sudah tentunya berbahasa satu bahasa Indonesia yang asal-usulnya dari Bahasa Melayu menjadikan Pergimpunan Melayu Raya sebagai sebuah sebuah kelompok suku bangsa yang besar yang berkembang biak dan di nusantara yang bisa terlihat hari ini selain di tempat-tempat yang lainnya dan salah satunya di Kepulauan Riau,” Ungkapnya.
Lanjut dikakannya, sebagai pusat perkembangan bahasa Melayu yang menjadi bahasa perekat persatuan dan kesatuan yang ada di seluruh Indoonesia, menjadikan Perhimpunan Melayu Raya, sebagai tempat anak bangsa di Kepulauan Riau untuk mengeksporkan diri dalam situasi kemajuan teknologi. (CNI-01)