Kapolda Maluku Ikut Arahan Presiden RI
Ambon, CakraNEWS.ID– Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan tentang penanganan covid-19 kepada seluruh jajaran Forkopimda baik di provinsi maupun kabupaten kota di wilayah Maluku.
Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH.,M.Hum turut mengikuti penyampaian arahan Presiden secara virtual yang diikuti dari kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Senin (7/2/2022).
Selain Kapolda, Forkopimda yang hadir di Kantor Gubernur Maluku yakni Wakil Gubernur Maluku, Pangdam XVI/Pattimura, Karo Ops Polda Maluku, Sekda Maluku, Kadis Kesehatan Maluku, Asops Kodam XVI/Pattimura, Aster Kodam XVI/Pattimura, Kakesdam XVI/Pattimura dan Waasintel Kodam XVI/Pattimura.
“Pandemi belum berakhir, walaupun tahun 2021 varian Delta kita sudah bisa mengendalikannya. Memasuki tahun 2022 kita menghadapi varian baru yaitu omicron yang kecepatan penularan 4 kali lebih cepat,” kata Jokowi.
Belajar dari negara lain, kata dia, penanganannya harus menggunakan manajemen lebih dari sebelumnya menghadapi delta covid-19.
“Saat ini varian Omicron sudah berada di Jawa dan Bali. Namun tingkat rawat masih rendah, penggunaan Acu masih rendah, kematian rendah, serta Hospitalisasi masih cukup. Namun tetap Berhati-hati antisipasi kasus naik,” pintanya.
Dirinya mengaku gelombang Omicron baru keluar dari Jawa dan Bali selama 3-4 minggu. Ia meminta Jawa dan Bali harus siap, baik penyiapan rumah sakit, dan peralatannya.
“Yang belum siap agar menyiapkan gelombang omicron yang akan masuk. Provinsi, kabupaten/kota harus melihat seperti itu,” harapnya.
Jokowi berharap agar pasien yang terpapar dengan kategori ringan atau tanpa gejala dapat menjalani perawatan isolasi terpusat, atau isolasi mandiri.
“Sedangkan yang kritis, yang berat dan perlu penanganan khusus, perawatannya di rumah sakit,” kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku saat ini yang meninggal terpapar varian baru omicron, 60 persen diantarany belum menjalani vaksinasi lengkap.
“Artinya vaksin sangat diperlukan, percepatan vaksinasi sangat diperlukan, Bupati Wali kota agar melihat semua ini dengan target vaksinasi 70 persen di tiap-tiap wilayah,” pintanya.
Kepada Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Kapolda, Pangdam, Kapolres, agar dapat melihat semua persoalan tersebut secara cepat, terutama untuk lansia.
“Kunci dari penanganan omicron yaitu vaksinasi dipercepat dan utamakan pakai masker. Rumah Sakit dicek kembali perlengkapan dan obat-obatan,” katanya.
Jokowi meminta semua elemen masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi persoalan tersebut.
“Tidak usah terlalu panik, masyarakat dikasih penjelasan dengan benar dan laporkan kendala serta keperluan kepada Menteri Kesehatan. Vaksinasi dipercepat dan protokol kesehatan diterapkan kembali,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden menekanan 2 hal penting yaitu terkait Percepatan vaksinasi di seluruh daerah, Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim agar dapat membantu Pemerintah Daerah dalam merealisasikannya.
“Kedua, Satgas yang ada kembali menekankan pentingnya Protokol Kesehatan,” pintanya.
Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno saat itu menyampaikan bahwa provinsi Maluku terdiri dari 11 kabupaten kota. Letaknya di pulau-pulau.
“Jumlah kasus terkonfirmasi yang diisolasi 755 orang, Vaksinasi di Maluku mencapai 68,77 persen. Dan sesuai arahan Presiden mengenai percepatan vaksinasi akan kami pedomani di provinsi Maluku,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengaku telah mendengar bersama arahan langsung dari Presiden.
“Kita segera lakukan-langkah dengan skala prioritas. Saya sdh kumpulkan Satgas Covid beberapa waktu lalu dan ini bukan hanya tugas TNI/Polri tapi kita semua,” sebutnya.
Menurut Kapolda, penanganan penyebaran covid-19 yang terus meningkat secara cepat di Maluku memerlukan langkah konkrit. Yaitu turun lapangan, Mall dan tempat hiburan untuk dibatasi. Mengingat saat ini banyak tempat keramaian, dan terjadi kerumunan tanpa mematuhi Protokol Kesehatan.
“Setiap pintu masuk agar diperketat (Bandara dan Pelabuhan) dan butuh kerja keras dari satgas dan dalam hal ini Satpol PP menjadi yang terdepan dan TNI/Polri sebagai pendukung,” pintanya.
Terkait dengan tempat isolasi terpusat, Kapolda mengaku membutuhkan kesiapan peralatan dan perlengkapan serta obat-obatan.
“Jangan sampai vaksinasi yang belum mencapai 70 persen, juga menyebabkan angka penderita mengalami lonjakan,” ingatnya.*CNI-04