Piru,CakraNEWS.ID- Respon cepat pemerintah terhadap pemberlakuan pembatasan skala besar regional (PSBR) dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, dilakukan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan membagikan paket sembako serta alat pelindung diri (APD) berupa masker kepada masyarakat kurang mampu dan berpenghasilan renda di Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa itu.
Sebanyak 20.000 paket sembako yang telah disiapkan, diserahkan secara simbolis oleh Bupati SBB, M,Yasin Payapo bersama Wakil Bupati, Timotius Akerin kepada 1.349 kepala keluarga (KK) bertempat di kantor Desa Waisamu dan Kantor Desa Piru, Sabtu (18/4/2020). Dan turut disaksikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten SBB, Mansur Tuhare dan beberapa Ketua OPD.
Pembagian 20.000 paket sembako kepada 1.349 KK yang tergolong masyarakat kurang mampu seperti, tukang ojek, sopir angkot, tukang becak, pedagang kaki lima, dan kaum duafa, yang ada di Kecamatan Kairatu Barat dan Kecamatan Seram Barat.
Ditemui Wartawan dilokasi penyerahan sembako, Payapo mengatakan penyerahan bantuan tersebut hanyalah simbolis buat beberapa Kepala Keluarga (KK). Sembako yang dibagikan kepada masyarakat berisikan, beras, minyak goreng, gulu, susu, mie Instan dan masker.
“Untuk pembagian sembako kepada masyarakat telah dilakukan hari ini Sabtu 18 April 2020, di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kairatu Dan Kecamatan Seram Barat, Bantuan sembako ini dibagikan secara merata kepada 1.349 KK tersebut sesuai dengan data keluarga kurang mampu yang ada,” ujar Payapo.
Payapo menuturkan, berdasarkan data dari dinas sosial Kabupaten SBB, sebanyak 19.000 keluarga tidak mampu yang nantinya akan mendapatkan bantuan secara menyeluruh melalui program keluarga harapan (PKH), maupun bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Sosial RI.
“Dari 19 ribu KK yang tidak mampu 13 ribu diantaranya adalah penerima bantuan dari program PKH maupun BLT. Sementara 6 ribu KK lainnya direncanakanakan mendapatkan bantuan dari Kementrian sosial, sisanya 1.349 yang tidak mendapatkan baik PKH dan lainnya akan dijatahi oleh pemerintah Kabupaten.
Payapo mengatakan, selain bantuan dari Pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten, bantuan juga akan disalurkan dari pemerintah desa melalui intervensi Dana Desa (DD) kepada masyarakat yang pantas menerimanya.
Pemkab SBB juga akan mengintervensi untuk memberikan bantuan yang dimulai dari hari Sabtu (18/4/2020) kepada 1.349 KK. Sebab sisanya itu sudah mendapat jatah bantuan baik itu dari PKH maupun BLT dan dari pusat. Dan terkait soal data keluarga kurang mampu tetap kami up date dan melakukan perbaikan sehingga dalam pemberian bantuan ini tidak ada satu keluargapun yang terlewati,” kata Payapo.
Payapo juga menghimbau, kepada masyarakat penerima bantuan, untuk bisah memanfaatkan lahan tidur, dengan membuat kebun maupun sawah,untuk ditanami tanaman umur panjang dan pendek yang bisah cepat dipanen sebagai upaya menambah ketahanan ekononi masyarakat. (CNI-04)