Bula, CakraNEWS. ID– Badan Pengawasan Pemiliahn Umum (BAWASLU) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), kembali menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Umum 2024.
Diketahui, Bawaslu sebagai badan yang diamanatkan secara konstitusional dalam hal pengawasan Pemilu, oleh karena itu sebuah inovasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan upaya – upaya pencegahan untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas. Salah satu inovasi pengawasan Pemilu yang diwujudakan Bawaslu yaitu dengan melibatkan pemerintah desa melalui pengawasan partisipatif.
Bentuk nyata dalam mewujudkan program pengawasan Pemilu Partispatif tersebut, pada Sabtu (18/03/2023) Bawaslu Kabupaten SBT kembali menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu. Kegiatan tersebut mengambil tempat di Lantai Satu Siga Fua Kota Bula dengan di hadiri sejumlah peserta yang merupakan Kepala Pemerintah Desa se-Kecamatan Bula, Kepala Dusun, Ketua RT serta sejumlah undangan lainya.
Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kabupaten SBT Suparjo Rustam Rumakamar dan didampingi langsung kedua Komisioner Bawaslu SBT Syaifudin Rumbory dan Rosna Sehwaky. Selain itu hadir juga Sekretaris Bawaslu SBT Wandi Rumalolas.
Ketua Bawaslu Kabupaten SBT Suparjo R. Rumakamar dalam sambutanya menyampaikan, dalam tahapan pencocokan data pemilu atau coklit oleh Pantarlih Bawaslu telah melakukan sejumlah pengawasan yang diawasi langsung oleh Pengawasan Kelurahan/Desa (PKD), serta tahapan verifikasi faktual Calon Anggota DPD Dapil Maluku nantinya akan berlangsung di sembilan kelurahan desa dan kelurahan di Kabupaten SBT yakni verifikasi perbaikan.
“Dalam pelaksanaan Pemilu serentak di tahun 2024 nantinya, sehingga Bawaslu SBT terus menggelar kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif pemilu ini,” katanya.
Bawaslu dalam memberikan setiap informasi kata Rumakamar, kegiatan tersebut sebagai bentuk kerja sama guna menyampaikan program-program Bawaslu dalam konteks pemilu partisipasif seluruh rangkaian vaktual yang ada di kabupaten SBT.
“Saat ini kita lihat di data DCT atau hasil pencocokan itu adalah Kecamatan Bula melonjak cukup jauh dari Kecamatan Pulau Gorom yang sebelumnya Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 Kecamatan Bula masih di bawah posisi kedua artinya ini menjadi salah satu kemajuan bagi pemilih partisipasif di Kecamatan Bula,” terangnya.
Untuk itu, kata Rumakamar melonjaknya DCT yang terjadi di Kecamatan Bula merupakan tanggung jawab bersama baik di tingkat RT, dan seluruh desa yang ada di Kecamatan Bula untuk sama-sama mengawal sampai pada saat pelaksanaan Pemilu nantinya.
“Dalam data sementara ini Pulau Gorom berkurang satu kursi beralih ke Kecamatan Bula artinya DPT Bula saat ini naik, jika saat Pemilu kemudian partisipatif masyarakat menurun maka ini menjadi tanggung jawab KPU dan Bawaslu serta Bapak Ibu pemangku kepentingan di negeri masing-masing,” pungkasnya.*** CNI-04