Baznas SBT Berikan Bantuan Bedah Rumah Sehat Layak Huni ke Warga Kurang Mampu di Dusun Birit
Siritaun, CakraNEWS.ID – Sebagai upaya untuk mewujudkan impian Mustahik untuk memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kembali memberikan bantuan sekaligus membedah 10 unit rumah sehat layak huni milik warga Dusun Birit.
Setelah sebelumnya, dilakukan serah terima oleh Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur di Bula pada beberapa waktu lalu. Kegiatan bedah rumah atau pembongkaran 10 unit rumah warga ini dilaksanakan pada Kamis, (06/07/2023) di Dusun Birit, Negeri Kwaos, Kecamatan Siritaun Wida Timur.
Program ini merupakan sebuah langkah dan upaya dari BAZNAS Kabupaten SBT dalam mempercepatkan pembangunan di pelosok sekaligus menjawab keluhan warga setempat sejak 78 tahun Indonesia merdeka mereka belum mendapatkan sentuhan sama sekali oleh pemerintah dan kali pertamanya BAZNAS Kabupaten SBT lewat program tersebut mampu menerobos berbagai tantangan hingga bisa membangun 10 unit rumah layak huni bagi warga setempat.
Diketahui, sejumlah rumah mustahik yang ada di Dusun Birit ini hanya bermaterial papan yang sudah lapuk dan rentan roboh dan rumah yang hanya di bangun dengan atap dari daun rumbia yang sudah mulai kering selain rawan ditiup angin juga bocor di saat musim hujan dan sejumlah rumah tersebut sudah tidak layak untuk ditempatkan.
Hal itu membuat perhatian serius bagi BAZNAS Kabupaten SBT dan kabar gembira pun menghampiri warga Dusun Birit dimana lahan yang ditempatkan mereka sebelumnya menjadi kontroversial namun atas upaya BAZNAS Kabupaten SBT bersama Pemerintah Negeri Kwaos sehingga lahan tersebut sudah di hibahkan sekaligus dilakukan pembagunan rumah sehat layak huni sebagai sebuah program utama BAZNAS Kabupaten SBT.
Mewakili Ketua BAZNAS Kabupaten SBT Zainudin Kelsaba saat turun langsung dalam pembongkaran rumah tersebut menyampaikan, pembongkaran rumah warga yang dilakukan untuk melanjutkan sejumlah program di daerah yang sangat memprihatinkan salah satunya Dusun Birit.
“Kegiatan hari ini di Dusun Birit itu kita proses pembongkaran rumah warga karena beberapa waktu lalu di Bula kita telah menyerahkan 10 unit rumah layak huni secara simbolis yang disaksikan oleh Pemerintah Daerah dan hari ini tindak lanjut dari itu proses pembongkaran dan akan dilanjutkan dengan pembangunan,” jelas Kelsaba.
Ia menyebutkan, Setelah pembongkaran dan pembersihan lahan akan dilakukan peletakan batu pertama pada Sabtu (08/07) oleh tim kerja yang telah di siapkan BAZNAS Kabupaten SBT untuk pelaksanaan pembangunan sampai pada tahapan akhir.
“Jadi kita bersihkan lahan ini sebersih mungkin, sehingga proses pekerjaan oleh tim kami tidak terkendala dengan kondisi puing-puing bangunan yang di bongkar saat ini,” ucap Kelsaba.
Dikatakan Kelsaba, Progrram rumah sehat layak huni yang di gagas merupakan sebuah program kerja BAZNAS Kabupaten SBT melalui Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2023 yang sudah di targetkan, salah satunya di Dusun Birit.
“Dari 10 unit rumah kami ambil lokus di Dusun Birit setelah kami amati dan melakukan investigasi dan survei ternyata banyak warga disini rumahnya jauh dari standar yang sangat tidak layak huni karena itu kami sudah putuskan dari tim sampai pada keputusan resmi BAZNAS Kabupaten SBT, untuk 10 unit rumah kami bangun tahun ini melalui dana zakat infak dan sadakah oleh BAZNAS Kabupaten SBT,” jelas Kelsaba.
Sementara itu, Kepala Dusun Birit Samun Rumbati saat di wawancarai wartawan menyampaikan, rasa terima kasih dan apresiasi kepada BAZNAS Kabupaten SBT atas upaya pembangunan yang dilakukan dan merupakan kali pertamanya warga setempat pertama kali mendapatkan bantuan secara langsung.
“Dari beberapa puluhan tahun sampai tahun ini, kami baru melihat secara langsung dan menyaksikan secara nyata dari BAZNAS sudah melihat dan membantu kami masyarakat Dusun Birit,” ucap Rumbati penuh rasa syukur.
Lanjutnya, “Kami juga berterima kasih banyak kepada Ketua BAZNAS Kabupaten SBT karena sudah membantu kami disini,” pungkas Rumbati.
Ditambahkan Rumbati, masih banyak kebutuhan lainya yang belum memadai seperti air bersih, transportasi laut, dan sarana pendidikan yang belum dirasakan sampai saat ini.
“Di dalam kampung ini masih banyak kebutuhan kebutuhan berdasarkan kami belum punya kendaraan, dan juga kami punya air bersih, kami punya sekolah itu belum ada semua,” terang pria separuh baya itu.*** CNI-04