Ambon, CakraNEWS.ID– Kota Ambon kembali memanas setelah bentrokan besar terjadi antara pemuda Jalan Baru, Pohon Pule, dan Urimesing pada Minggu dini hari (12/1).
Insiden yang berlangsung selama lebih dari lima jam di Bundaran Tugu Trikora ini melibatkan aksi saling serang dengan batu dan petasan, pembakaran kendaraan, hingga pembakaran rumah warga.
Rusuh dipicu oleh aksi balap liar dan saling ejek antarpemuda, yang kemudian memuncak dengan insiden pemukulan terhadap Muhammad Fajar (25), seorang pemuda dari Jalan Baru.
Tak hanya itu, seorang pedagang bensin eceran di Pohon Pule turut menjadi korban pemukulan oleh oknum yang diduga warga Batu Gantung, sehingga memicu konsentrasi massa dari berbagai kelompok.
Ketegangan mencapai puncaknya sekitar pukul 00.10 WIT, saat massa Urimesing membakar dua sepeda motor milik karyawan rumah makan di kawasan Tugu Trikora.
Tidak berhenti di situ, satu unit kendaraan roda dua lainnya juga dibakar di Pangkalan Ojek Mangga Dua. Sebagai aksi balasan, massa Pohon Pule membakar rumah milik Tantri Virginia Megasari di Jalan Dr. Soetomo.
Aksi Bentrokan dan Upaya Penanganan
Aparat Polresta Ambon bersama personel Brimob Polda Maluku berupaya keras meredam situasi. Berikut rangkaian upaya yang dilakukan:
- Pukul 02.45 WIT, polisi tiba di lokasi dan meminta massa membubarkan diri, namun bentrokan tetap berlanjut.
- Pukul 05.00 WIT, Kapolresta P. Ambon dan P.P Lease tiba dan memberikan imbauan, namun massa masih bertahan.
- Pukul 05.30 WIT, personel Brimob Polda Maluku memaksa massa untuk meninggalkan lokasi.
- Pukul 06.25 WIT, situasi akhirnya dapat dikendalikan dan massa membubarkan diri.
Kerugian dan Dampak
Kerusakan yang ditimbulkan akibat bentrokan ini meliputi:
- Empat kendaraan roda dua hangus terbakar.
- Enam kendaraan roda empat mengalami kerusakan pada bagian kaca.
- Satu pos keamanan PLN rusak parah.
- Satu rumah warga hangus terbakar.
Kerugian material belum dapat ditaksir, sementara laporan korban luka masih dalam pendataan. Aparat kepolisian juga menemukan indikasi kuat bahwa rasa dendam antarpemuda masih menyelimuti suasana, sehingga potensi kerusuhan lanjutan belum dapat dikesampingkan.
Langkah Antisipasi
Polisi telah meningkatkan pengamanan di kawasan rawan dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk mencegah eskalasi.
Personel masih menyelidiki penyebab dan aktor utama bentrokan, sambil melakukan pembersihan lokasi, termasuk evakuasi kendaraan yang rusak.
Menurut Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Maluku, melalui Farham Suneth, singkat menyatakan, situasi ini menjadi pengingat perlunya ruang kreatif dan edukatif bagi pemuda di Ambon, agar aktivitas-aktivitas destruktif seperti balap liar dapat diubah menjadi kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat.*** CNI-04