Ambon,CakraNEWS.ID– JELANG 75 Tahun Republik Indonesia, Cipayung Plus kota Ambon mendeklarasikan Kebinekaan dengan delapan point penekanan kepada pemerintah, Minggu (16/08).
Deklarasi Merajut Kebhinekaan Ditengah Pandemi Covid-19 itu digelar di Panaroma Caffe kompleks Karang Panjang (Karpan), Kota Ambon.
Delapan tuntutan itu diantaranya,
Pertama, meminta seluruh komponen bangsa menyatukan energi dan sumber daya untuk memperkuat upaya melawan Covid-19 dengan mengesampingkan motif politik, sekat-sekat ideologi, kepartaian, dan kepentingan sempit lainnya.
Kedua, mengesampingkan kepentingan kelompok dan kepentingan lainnya diatas kepentingan bangsa dan negara. Ketiga, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan sikap saling menghujat dan provokasi yang justru melemahkan upaya pemerintah dalam melawan wabah Covid-19.
Keempat, meminta pemerintah untuk memperkuat koordinasi antar instansi dan antar level pemerintahan, serta mengkomunikasikan secara utuh perkembangan penanganan Covid-19 kepada masyarakat. Kelima, mengawal bersama-sama implementasi program tanggap darurat dan penanganan dampak sosial ekonomi Covid-19 yang sudah disiapkan oleh pemerintah, sehingga berjalan efektif dan tepat sasaran.
Keenam, mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan tenaga kesehatan dengan segera memberikan apresiasi berupa realisasi hak dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Ketujuh, memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga medis yang mempertaruhkan kesehatan dan keselamatannya dengan berada di garda paling depan dalam penanganan Covid-19.
Kedelapan, melalui momentum HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun 2020, semoga pandemi ini segera berakhir, dan masyarakat dapat beraktivitas kembali secara normal.
Untuk diketahui Cipayung Plus Kota Ambon yang melakukan deklarasi kebinekaantersebut diantaranya, PMKRI, IMM, GMNI, HMI, KAMMI, PMII, dan GMKI
Ketua GMKI Cabang Ambon Almindes Falantino Syauta menyampaikan,perkembangan terkini ditengah pandemi Covid-19 dan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun, mestinya menggugah kita semua untuk mencurahkan perhatian lebih bagi upaya menjaga dan memperjuangkan kebhinekaan sebagai jati diri kebangsaan Indonesia.
“Untuk itu, kami berharap agar delapan tuntutan kami dapat disepakati bersama oleh seluruh elemen masyarakat,” imbaunya.
Dikatakan Syauta, Indonesia dan bahkan dunia saat ini tengah diuji oleh pandemi Covid-19 yang sangat berdampak di berbagai bidang kehidupan. Akibatnya, banyak korban jiwa berjatuhan, hilangnya rasa aman masyarakat dalam melakukan aktivitas sosial, hingga kerugian finansial yang ditanggung oleh berbagai pihak.
Namun demikian, seperti jamaknya fenomena sosial dalam masyarakat, wabah atau bencana apapun masih menyisakan sisi positif. Wabah Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya menjelma menjadi musuh bersama yang harus ditanggulangi secara bersama-sama.
Selain itu, lanjut Syauta, kondisi tersebut juga menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat semangat gotong royong dan persatuan, khususnya dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun 2020.
“Covid-19 merupakan tantangan dan momentum untuk menunjukan posisi dimana negara kita berada sebagai sebuah bangsa dalam hubungan antar bangsa. Kita semua sedang diuji, namun kita tidak boleh terpuruk dan harus cepat bangkit menjadi bangsa yang kuat,” ungkapnya.
Pemerintah, kata Syauta, juga telah menetapkan landasan-landasan dan program-program untuk menangani virus ini, serta menghadapi dampak yang ditimbulkan atas wabah ini. Untuk itu, Ia mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama mendukung dengan peran dan posisi masing-masing.
“Pandemi ini juga bagian dari momentum untuk menekankan pentingnya nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara yang menguatkan Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai persatuan, solidaritas dan gotong royong,” tuturnya.
Ia menjelaskan, Republik Indonesia sejak kelahirannya dirancang oleh para pendirinya atau para pendahulunya, untuk menjadi negara pluralis, negara bhineka yang inklusif lagi toleran, negara satu untuk semua, semua untuk satu, negara Bhinneka Tunggal Ika.
“Oleh karena itu, menjaga dan memperjuangkan kebhinekaan agar tetap menjadi warna dan nuansa Republik, merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita semua sebagai pewaris Indonesia merdeka,” pungkas Syauta.
Hadir dalam acara deklarasi itu, Ketua Presidium PMKRI Cabang Ambon Urbanus Metintomwat, Ketua IMM Cabang Ambon Arjun Bola, Sekretaris GMNI Cabang Ambon Alberthus Y.R. Pormes, Ketua HMI Cabang Ambon Burhanudin Rumbouw, Ketua KAMMI Daerah Kota Ambon Ahmad Firdaus Mony, Perwakilan PMII Cabang Ambon Adi Toisutta, dan Ketua GMKI Cabang Ambon Almindes Falantino Syauta. *** RISKA/Tim CNI.ID