Progres pemekaran sebelumnya berjalan sesuai harapan. Dibentuk tim percepatan pemekaran keterwakilan negeri-negeri hingga kesediaan warga mengibahkan tanahnya untuk pembangunan infrastruktur kecamatan. Tapi, belakangan, pemerintah daerah kabupaten Seram Bagian Barat yang dipimpin bupati antar waktu pengganti mendiang (Alm. Bupati M. Yasin Payapo), tidak menyinggung kelanjutan pondasi progres yang telah dibuat.
Piru, CakraNEWS.ID– KEKECEWAAN masyarakat Taniwel pengunungan atas janji pemekaran oleh pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sudah tak terbendung.
Tokoh masyarakat pegunungan, Yanto Lemosol kepada media, Rabu (02/03) memaparkan kekecewaannya perihal janji yang dinilai hanya isapan jempol belaka tersebut.
“Pemda SBB Berjanji memekarkan kecamatan Taniwel Pengungunungan menjadi satu kecamatan baru melepaskan diri dari kecamatan induk yaitu Kecamatan Taniwel hanyalah cerita dongen dan janji manis yang tidak ditepati sampai hari ini,” katanya.
Padahal sebelumnya, lanjut Lemosol, Pemda SBB Getol dan mengkapanyekan pemekaran kepada masyarakat disana.
Sejumlah program sosialisasi sudah dijalankan untuk kesiapan pemekaran Kecamatan tersebut.
Dalam sosialiasi sebelumnya bahkan sudah membicarakan soal lahan perkantoran dan sarana pendukung kecamatan baru. Imbauan kepada masyarakat gencar dilakukan untuk siap menerima kecamatan baru yang nanti dicanangkan Pemda.
“Kami menilai ini adalah sebuah pembohongan belaka dan Janji Manis untuk menyenangkan hati masyarakat pengunungan saja,” tegas
Menurut Lemosol, pemekaran wilayah baru di pegunungan Taniwel dipandang penting.
Pemekaran kecamatan baru di Taniwel memutus sulitnya rentang kendali pelayanan publik bagi Masyarakat.
“Kalau Taniwel pegunungan sudah mekar, tentu itu sangat di mempermudah masyarakat,” akuinya.
Lanjut dikatakan, lokasi Polsek dan area perkantoran lain seperti kantor camat dan lain-lain sudah clear dibicarakan.
“Itu semuda sudah dihibahkan gratis oleh masyarakat. Karena antusias dan semangat mereka yang ingin untuk ada kecamatan baru.”
“Kami merasa Pemda sampai hari ini justru tidak serius memproses semua kesiapan terkait Pemekaran Kecamatan Taniwel Pengunungan (Kecamatan Taniwel Selatan).
Kembali ditegaskan, progres pemekran dimaksud sudah berlangsung apik dan terstruktur.
“Sampai dibentuk tim pemekaran yang merupakan perwakilan 7 Kepala Desa,tokoh masyarakat, tokoh adat,” tekannya.
Segala progres yang berjalan sebelumnya merupakan inisiatif Pemda masa Almarhum mendiang M Yasin Payapo sebagai Bupati.
Masyarakat kompak dari desa Uwet, Laturake,Buria,Lohia Sapalewa,Riring, Rumah Soal Dan Neniari setuju dan siap menerima inisiatif itu.
“Tapi hari-hari ini, pemda dibawah bupati antar waktu kita tutup mata dan terkesan tidak melanjutkan progres yang sudah dibuat,” endusnya.
Lemosol berharap, pemda saat ini dibawa kemdali Timotius Akerina merespon progres dan janji janji tersebut. Terlepas dari semua itu, sudah menjadi tangung jawab bupati sebelum akhir masa kepemimpinanan
“Dan kalau sampai masa Akhir Pemerintahan hari ini tidak dapat di realisasikan Untuk dimekarkan, maka kami akan mengambil sikap tegas,” pungkasnya.***CNI-02