MBD,CakraNEWS.ID- Dunia pendidikan berbasis agama Kristen memprihatinkan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Minimnya tenaga guru akibat tidak adanya peneriman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta kurangnya fasiltas yang lengkap, menjadikan Sekolah-Sekolah Kristen Di Kabupaten yang berjuluk “ Bumi Kalwedo” itu cenderung memprihatinkan dan butuh perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten dan Tokoh-Tokoh Agam.
Rasa keprihatinan tersebut, diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat Cabang MBD, Yesry Lolopaly,kepada Wartawan di kediamannya, Sabtu (27/6/2020).
Kepada Wartawan, Lolopaly mengatakan selaku anggota DPRD Kabupaten MBD, dirinya sangat prihatin dengan nasib Sekolah-Sekola Kristen yang ada di Kabupaten MBD.
Menurutnya, pembagian para pendidik oleh Pemerintah Kabupaten MBD, hanya memperhatikan Sekolah Negeri, ketimbang dengan Sekolah Kristen. Padahal sebelum Kabupaten MBD di mekarkan yang terbanyak itu adalah Sekolah Kristen yang ada di daerah ini dan mungkin saja ada pejabat di daerah ini pun di besarkan dari sekolah Kristen.
“Selaku anggota DPRD Kabupaten MBD, saya meminta kepada Pemerintah Kabupaten MBD dalam hal ini Dinas Pendidikan, maupun Tokoh Agama lebih Khususnya Tokoh Agama Kristen agar mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk memperjuangkan sekolah-sekolah Kristen karena sekolah Kristen adalah ciri khas kita di Kabupaten MBD,”tutur Lolopaly.
Lolopaly mengatakan, Dari keseluruhan Sekolah Dasar, yang ada di MBD, tercatat ada 155 SD di antaranya itu ada 62 Sekolah Kristen sementara untuk SMP jumlah keseluruhan ada 58 didalamnya ada 8 Sekolah Kristen juga terancam di tutup lantaran sistim manajemennya baik itu tenaga pendidik maupun sarana prasarana yang sungguh sangat memperhatikan.
Kondisi Indonesia saat ini ketika ada kebijakan Pemerintah Pusat untuk tidak lagi melakukan perekrutan kepada CPNS, tentunya itu adalah salah satu Faktor yang mengakibatkan para pendidik baik itu negeri maupun swasta yang ada di MBD, akan terjadi kekosongan besar- besaran.
Karena dari data, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), setiap tahunnya untuk angka pensiun PNS itu berkisar 50 lebih khususnya di Kabupate MBD, karena sudah hampir lima tahun terakhir ini tidak ada perekrutan CPNS, tentunya ini akan menjadi tantangan besar di Kabupaten MBD.
“Terhadap kondisi ini, sudah pasti akan terjadi kekosongan tenaga guru, sehingga sudah tentu pemerintah daerah lebih memperhatikan sekolah- sekolah negeri dan yang pasti sekolah-sekolah swasta akan di abaikan dan di terlantarkan.
Bagaimana nasib sekolah swasta dalam hal ini sekolah-sekolah kristen kedepan. Untuk itu, Peran Pemerintah maupun peran Sinode dalam hal ini yang bertanggung jawab secara langsung membuka sekolah kristen di Maluku khususnya di MBD itu sudah harus melakukan konsultasi dengan kementerian agama sehingga sekolah- sekolah Kristen ini harus di lindungi dan mendapat perhatian yang sama dengan sekolah-sekolah Negeri yang ada,”Ucapnya.
Ia mengungkapkan, terkait dengan Permasalahan ini, selaku ketua Fraksi partai Demokrat Cabang MBD, dirinya sangat peduli dengan pendidikan karena salah satu tujuan Negara yang tersirat dalam alinea ke empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena persoalan yang diketahui bersama bahwa, pengangkatan seleksi CPNS dari tahun sebelumnya dari sekian banyak yang mengikuti seleksi putra,putri MBD hampir sebagian besar tidak lolos dalam seleksi.
Menurutnya, dilihat dari segi SDM di MBD ini belum bisa sejajar dengan daerah- daerah lain itu yang membuat harus ada kepedulian dari seluruh Stekholder daerah ini untuk bagaimana dapat melihat sekolah- sekolah Kristen yang ada di daerah ini.
Salah satu motifasi untuk berdirinya sekolah Kristen di Kabupaten MBD, bukan semata-mata mencari keuntungan untuk pendapat Gereja. Ini yang perlu harus di perhatikan, karena berdirinya suatu sekolah Kristen itu untuk mencari keuntungan melainkan bagaimana untuk dapat mengajarkan generasi kita untuk bagaimana mengenal Tuhan kita karena dia di besarkan dan dilatih sehingga suatu ketika anak-anak itu besar dan menjadi pemimpin itu bekerja dengan takut Tuhan.
“ Saya berharap kepada seluruh pejabat yang ada di daerah ini yang merasah diri besar dan lahir dari sekolah Kristen, mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk tetap memperjuangkan Nasib sekolah-sekolah Kristen karena ini sudah menjadi ciri khas di kabupaten berjuluk Kalwedo ini,”Himbaunya. (CNI-07)