Merah putih diambil dari mitologi dari Austronesia, melambangkan tanah dan langit.
Pernah dipakai oleh kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia.
Terinspirasi dari dari warna panji Kerajaan Majapahit dengan 9 garis merah putih.
Pertama kali dikibarkan di Tanah Jawa pada 1928 sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Sang Saka Merah Putih pertama kalinya dikibarkan oleh Ir. Soekarno saat mengikrarkan Proklamasi Indonesia 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Fatmawati, istri Ir. Soekarno dengan bahan katun Jepang ukuran 276 x 200 cm.
Sang Saka Merah Putih sempat dipotong menjadi dua dan dibawa oleh Husein Mutahar, ajudan Ir. Soekarno. Setelah kondisi aman, bendera disatukan kembali.
Sang Saka Merah Putih melambangkan semangat rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda.
Warna merah berarti keberanian melawan penjajah, sementara putih adalah niat suci para pahlawan dan rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sang Saka Merah Putih terakhir berkibar pada 1968 karena rusak, kemudian diganti dengan bendera duplikat yang terbuat dari sutra.
Sang Saka Merah Putih disimpan di Istana Merdeka pada 1969.
Berkibarnya bendera Merah Putih sebagai bentuk syukur kemerdekaan Indonesia dan mengenang jasa para pahlawan.