Piru, CakraNEWS.ID– Dalam rangka menggali potensi unggulan, Pemerintah Desa yang berada di Kecamatan Kairatu Barat (Kaibar), Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, bersama Fasilitator Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), menggelar Musyawarah Desa (Musdes).
Musyawarah Desa yang berlansung di Desa masing masing ini, merupakan Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK). Jumat, 09/08/2024
Melalui pesan Rilies dijelaskan, TEKAD merupakan program Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, memungkinkan rumah tangga perdesaan dalam mengembangkan mata pencaharian berkelanjutan.
Hal tersebut di sampaikan Fasilitator Kecamatan Kairatu Barat, Yeni Mane, S.Sosi, menyampaikan, Sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Desa no.6 Tahun 2014 tentang pembangunan Desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup serta mengatasi kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar.
“Pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan,” Jelas Yeni.
Pemberdayaan Masyarakat (FK-PM) Kecamatan Kairatu Barat, Yeni, menambahkan, kegiatan ini dihadiri keterwakilan masyarakat setempat yang berpartisipasi dalam memberikan informasi tentang keadaan ekonomi Desa dengan melakukan pemetaan potensi unggulan yang ada di Desa masing masing.
“Dari daftar usulan masyarakat kemudian dimuat dalam dokumen Rencana Strategi (Renstra) yang akan diusulkan pada penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa,” ungkap Yeni
Kegiatan tersebut berlansung di enam desa se-Kecamatan Kaibar yang sudah melaksanakan Musdes P3EK sejak 5-8 Agustus 2024, empat diantaranya memiliki potensi unggulan bervariasi, diantaranya;
Desa Nuruwe dengan potensi unggulan rumput laut, Wisata Jembatan Batu Air di Lohiatala, Kopra di Waisamu dan Pala di Kamal yang menggunakan metode irigasi tetes dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi.
Sementara Musdes Waihatu dan Waisarisa dijadwalkan 9-10 Agustus 2024.
“Bersama rekan kerja saya, Ibu Lenci Siska Sahetapy, kami mencoba melakukan pendekatan persuasif dengan pemerintah desa agar mendorong masyarakat untuk lebih aktif, kreatif serta inovatif dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perputaran ekonomi di desa. Seperti UMKM, Kelompok Tani, Nelayan, Peternakan bahkan Reviatalitasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)”. Kata Eny, Wanita Asal Huamual Dusun Batu Lubang.*** CNI/Rdks