Ambon, CakraNEWS.ID– Balai pengawasan obat dan makanan Kota Ambon kembali menggelar intensifikasi pengawasan pangan olahan selama ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah Tahun 2022 tahap V, Rabu (27/4/22), di Aula Kantor BPOM Ambon.
Kegiatan yang dilaksanakan itu dalam rangka memberikan ketenangan kepada masyarakat untuk memastikan produk pangan di peredaran masyarakat aman dan bermutu.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan Ambon Hermanto menjelaskan pelaksanaan intensifikasi pengawasan tersebut turut didampingi oleh tim Satgas pangan, tim koordinasi BPOM daerah dan dan tim pengawasan bahan beredar diantaranya Disperindag Kota Ambon, Dinas Kesehatan Kota Ambon, Dinas Ketahanan Pangan Kota Ambon dan Direktorat reskrimsus Polda Maluku, Dinas Pertanian Kota Ambon serta unsur terkait lainnya.
“Adapun dalam pemeriksaan pada 102 fasilitas distribusi pangan olahan, ada 105 fasilitas yang memenuhi ketentuan dan 15 fasilitas tidak memenuhi ketentuan,”kata Hermanto kepada awak media saat konferensi pers.
Sementara itu, Hermanto menjelaskan pada 15 fasilitas distribusi pangan olahan yang yang tidak memenuhi ketentuan ada 69 total item temuan, dimana ada sebanyak 1836 kemasan dengan nilai Rp. 8.251.800.
“Kepada 15 fasilitas tersebut diberikan sanksi administratif berupa pembinaan pada 7 fasilitas dan peringatan kepada 8 fasilitas. Sementara untuk produk olahan pangan yang tidak memenuhi ketentuan akan dilakukan pemusnahan oleh pemilik fasilitas distribusi pangan olahan yang disaksikan langsung oleh petugas,”jelas Hermanto.
Hermanto mengungkapkan BPOM akan terus melakukan intensifikasi pengawasan pangan olahan secara mandiri dan terpadu bersama 5 lintas sektor terkait sampai dengan awal bulan Mei 2022.
“Kepada masyarakat maupun para stakeholder kami menghimbau agar terus melakukan CEK KLIK yaitu cek kemasan, label dan izin serta kadaluarsa sebelum membeli dan atau menggunakan produk Obat dan makanan,”himbaunya.
Sementara itu, Jenis fasilitas yang diperiksa terdiri dari gudang 2%, distributor (20%), dan sisanya adalah ritel modern dan tradisional (78%). Pangan kedaluwarsa yang ditemukan sebanyak 56 item (1.714 kemasan) dengan nilai Rp. 7.966.300.
Jenis pangan kedulawarsa : susu UHT, coklat, bumbu siap saji, bumbu penyedap, tepung bumbu, BTP, biscuit/wafer, minuman serbuk, kopi bubuk, mie kering, teh celup, tepung, susu bubuk, bubur instan, saus/sambal, makanan ringan, coklat
compound.
- Selain itu,Jenis pangan dengan temuan kadaluwarsa terbanyak:
Kopi Bubuk/instan : 407 kemasan - Bumbu Siap Saji : 252 kemasan
- Tepung Bumbu : 239 kemasan
- The Celup : 234 Kemasan
Saus/sambal : 168 kemasan.
Pangan Rusak (kemasan sobek/bocor) sebanyak 13 item (122 kemasan) dengan nilai Rp. 185.500, yaitu jenis pangan rusak : saus, minuman serbuk, susu UHT, dan makanan ringan, santan
instan.*** 04