Ambon, CakraNEWS.ID– JUDI sabung ayam di wilayah Pasar Lama Jalan Yos Sudarso kota Ambon masih terlihat. Meski tinggal menghitung hari umat muslim akan
memasuki bulan suci Ramadhan.
Minggu, (04/04/2021) sekitar pukul 17:25 WIT kerumunan warga yang bermukim diwilayah tersebut memadati area yang luasnya setengah lapangan gawang mini.
Informasi yang dihimpun team media di arena menyebutkan, agenda judi sabung ayam digelar tiap pekan.
“Biasa bermain di Hari Jumaat, hari Sabtu dan hari Minggu,” singkat warga yang enggan namanya ditulis.
Kisaran angka dalam permainan kata dia dari angka satu juta hingga dua puluhan juta rupiah.
Dia mengakui, sudah mencapai 3 bulan lebih wilayah tersebut digunakan para penjudi kelas kakap kota Ambon menaruh keberuntungannya.
Warga tersebut menduga, para bandar dalam permainan ini merupakan eks dari tempat perjudian sabung ayam terbesar di kota Ambon wilayah Air Besar desa Passo kecamatan
Baguala.
“Kemungkinan dong (mereka) dari Arbes Passo. Karena disana sudah ditutup,” singkatnya.
Perihal tersebut, Komando Garis Depan PMPRI Maluku, Saman Amiruddin Patty mengecam dengan keras perjudian ditengah masyarakat kota Ambon tersebut.
Aktivis Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia itu mengendus adanya kelalaian petugas keamanan dalam hal ini kepolisian.
“Lokasi sabung ayam ke Polsek Pelabuhan Yos Sudarso hanya 5 menit. Begitupun ke Polsek Sirimau di pos kota. Tidak jauh. Heran juga ini bisa dilakukan,” sesalnya.
Dirinya meminta, perhatian dari semua pihak untuk melihat hal tersebut. Terutama kepolisian daerah provinsi Maluku.
“Apalagi umat muslim sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Ini penting dan perlu ditertibkan segera,” tegasnya.
Saman juga meminta, Polresta Pulau Ambon mengambil sikap tegas terhadap kasus tersebut. Sementara untuk pemerintah kota Ambon kata Saman, agar tidak tutup mata.
“Semua punya peran. Apa mau kita ganti simbol Ambon kota musik menjadi Ambon kota judi?,” ungkpanya.
Dirinya meminta masyarakat Maluku terkhusus di kota Ambon untuk saling menjaga nama baik para pimpinan-pimpinan daerah dengan tidak melakukan agenda-agenda masal yang bertabrakan dengan hukum.
“Banyak anak Maluku yang dari pusat dipercayakan kembali mengabdi di daerah dengan harapan untuk menjadikan negeri raja-raja ini lebih baik lagi. Sebut saja Pangdam Pattimura, Kapolda, Danrem dan masih banyak lagi,” pungkas dia berharap.*** CNI-02
Lapor aja bos sagat meresakan kami warga di sana tidak tau mau lapor kemana di situ oknum polisi jiga ada oknum TNI juga ada