Dobo,CakraNEWS.ID- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru, Jusuf Apalem mengakui, saat ini Kabupaten Kepulauan Aru masih membutuhkan tenaga guru SD sebanyak 600 lebih yang terdiri dari Guru Kelas, Guru PAK, Guru Pendidikan Agama Katolik dan Guru Pendidikan Agama Islam. Sementara itu untuk SMP kebutuhan Guru yang dibutuhkan adalah 300 Lebih dan semua mata pelajaran.
“Berdasarkan data yang kami miliki sejak tahun 2018 kita kekurangan guru hampir di semua sekolah khususnya yang ada di Pedesan dan nyaris hampir menyentuh 1000 guru artinya kekurangan guru sudah di angka 950 orang dan hal ini sudah di laporkan ke pak Bupati,” kata Jusuf Apalem S.Ap, S.Pd kepada media ini di ruang kerjanya Senin (26/08/2019).
Ia mengatakan, untuk formasi CPNS 2019 pihak Dinas Pendidikan sudah mengusulkan sesuai kebutuhan Guru dan tinggal di pertimbangkan oleh Pemerintah Pusat apakah di terima atau tidak.
“Kita belum tahu formasi berapa yang di terima nanti lihat saja ya,” terang mantan tenaga Pendidik ini.
Sementara itu di singgung soal kuota Migas yang menjadi kerja sama Pemda Aru dengan Cepu. Menurut Kadis Pendidikan semuanya sudah sesuai prosedur yang berlaku dan tidak ada yang tertutup.
“Kuota yang di minta adalah 40 orang dan telah melewati berbagai tahapan seleksi mulai dari seleksi tertulis dan juga kesehatan. Namun dalam perjalanan ada 2 calon Mahasiswa Migas dinyatakan tidak lulus seleksi karena tidak lolos kesehatan dan satu tidak lolos administrasi karena jurusan bahasa dan bukan IPA,”ungkap Apalem.
Masih kata Apalem, semua proses seleksi mahasiswa Migas sudah sangat transparan dan untuk dua siswa yang ganti adalah mereka yang mengikuti tes dan sudah diberi lingkaran oleh oleh pihak Migas.
“Intinya tidak ada nepotisme Semua transparan dan terbuka, kami melibatkan semua orang tua mahasiswa dalam proses tersebut jadi tidak ada jatah-jatahan,” jelas Apalem mengklarifikasi isu-isu miring di masyarakat. (CNI-09)